Kamis, 16 Desember 2010

>… Wahai Allah, betapa hati kami berpaut dalam cinta kepada-MU, menyatu dalam semangat taat kepada-MU, menyatu dalam dakwah kepada-MU, maka eratkanlah talinya, abadikanlah cintanya, taburkanlah Cahaya-MU yang terang menyinari setiap langkah & perjalanan kami menuju Ridha-MU.…<

Semoga Allah merahmati orang-orang yang saling nasehat-menasehati dalam kebaikan.

"Di Makkah diadakan dialog tentang masalah cinta, tepatnya pada musim haji. Banyak syaikh yang mengungkapkan pendapatnya tentang cinta ini. Sementara Al-Juna...id saat itu merupakan orang yang paling muda di antara mereka. Orang-orang berkata kepadanya, "Sampaikan pendapatmu wahai penduduk dari Irak." Beberapa saat Al-Junaid menundukkan pandangannya dan air matanya pun menetes perlahan-lahan. Dia berkata,

"Cinta ialah jika seorang hamba lepas dari dirinya, senantiasa menyebut nama Rabb-nya, memenuhi hak-hak-Nya, memandang kepada-Nya dengan sepenuh hati, seakan hatinya terbakar karena cahaya ketakutan kepada-Nya, yang minumannya berasal dari gelas kasih sayang-Nya. Jika berbicara atas pertolongan Allah, jika berucap berasal dari Allah, jika bergerak atas perintah Allah, jika dia beserta Allah, dia dari Allah, bersama Allah dan milik Allah."

Mendengar ungkapannya ini semua syaikh yang hadir di sana menangis, dan mereka berkata, "Ungkapan ini sudah tidak memerlukan tambahan lagi. Semoga Allah melimpahkan pahala kepadamu wahai mahkota orang-orang yang arif."
-Madarijus Salikin, Ibnu Qoyyim-

Karena banyak orang yang mengaku memiliki cinta, maka mereka dituntut untuk menunjukkan bukti pengakuan itu. Andaikan mereka diberi kesempatan untuk menyampaikan pengakuannya, maka kesaksian mereka akan beragam. Lalu dikatakan, "Pengakuan ini tidak bisa diterima kecuali ada buktinya."

"Katakanlah (Muhammad), jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah aku (sunnah Rasulullah), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian'." (Ali Imran: 31).

Tidak ada komentar: