Jumat, 28 Mei 2010

Diam Itu Emas

Dalam upaya mendewasakan diri kita, salah satu langkah awal yang harus kita
pelajari adalah bagaimana menjadi pribadi yang berkemampuan dalam menjaga
juga memelihara lisan dengan baik dan benar. Sebagaimana yang disabdakan
Rasulullah saw, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir
hendaklah berkata benar atau diam.", hadits diriwayatkan oleh Bukhari.

1. Jenis-jenis Diam
Sesungguhnya diam itu sangat bermacam-macam penyebab dan dampaknya. Ada yang
dengan diam jadi emas, tapi ada pula dengan diam malah menjadi masalah.
Semuanya bergantung kepada niat, cara, situasi, juga kondisi pada diri dan
lingkungannya. Berikut ini bisa kita lihat jenis-jenis diam:

a. Diam Bodoh
Yaitu diam karena memang tidak tahu apa yang harus dikatakan. Hal ini bisa
karena kekurangan ilmu pengetahuan dan ketidakmengertiannya, atau kelemahan
pemahaman dan alasan ketidakmampuan lainnya. Namun diam ini jauh lebih baik
dan aman daripada memaksakan diri bicara sok tahu.

b. Diam Malas
Diam jenis merupakan keburukan, karena diam pada saat orang memerlukan
perkataannya, dia enggan berbicara karena merasa sedang tidak mood, tidak
berselera atau malas.

c. Diam Sombong
Ini pun termasuk diam negatif karena dia bersikap diam berdasarkan anggapan
bahwa orang yang diajak bicara tidak selevel dengannya.

d. Diam Khianat
Ini diamnya orang jahat karena dia diam untuk mencelakakan orang lain. Diam
pada saat dibutuhkan kesaksian yang menyelamatkan adalah diam yang keji.

e. Diam Marah
Diam seperti ini ada baiknya dan adapula buruknya, baiknya adalah jauh lebih
terpelihara dari perkataan keji yang akan lebih memperkeruh suasana. Namun,
buruknya adalah dia berniat bukan untuk mencari solusi tapi untuk
memperlihatkan kemurkaannya, sehingga boleh jadi diamnya ini juga menambah
masalah.

f. Diam Utama (Diam Aktif)
Yang dimaksud diam keutamaan adalah bersikap diam hasil dari pemikiran dan
perenungan niat yang membuahkan keyakinan bahwa engan bersikap menahan diri
(diam) maka akan menjadi maslahat lebih besardibanding dengan berbicara.


2. Keutamaan Diam Aktif

a. Hemat Masalah
Dengan memilih diam aktif, kita akan menghemat kata-kata yang berpeluang
menimbulkan masalah.

b. Hemat dari Dosa
Dengan diam aktif maka peluang tergelincir kata menjadi dosapun menipis,
terhindar dari kesalahan kata yang menimbulkan kemurkaan Allah.

c. Hati Selalu Terjaga dan Tenang
Dengan diam aktif berarti hati akan terjaga dari riya, ujub, takabbur atau
aneka penyakit hati lainnya yang akan mengeraskan dan mematikan hati kita.

d. Lebih Bijak
Dengan diam aktif berarti kita menjadi pesdengar dan pemerhati yang baik,
diharapkan dalam menghadapi sesuatu persoalan, pemahamannya jauh lebih
mendaam sehingga pengambilan keputusan pun jauh lebih bijak dan arif.

e. Hikmah Akan Muncul
Yang tak kalah pentingnya, orang yang mampu menahan diri dengan diam aktif
adalah bercahayanya qolbu, memberikan ide dan gagasan yang cemerlang, hikmah
tuntunan dari Allah swtakan menyelimuti hati, lisan, serta sikap dan
perilakunya.

f. Lebih Berwibawa
Tanpa disadari, sikap dan penampilan orang yang diam aktif akan menimbulkan
wibawa tersendiri. Orang akan menjadi lebih segan untuk mempermainkan atau
meremehkan.

Selain itu, diam aktif merupakan upaya menahan diri dari beberapa hal,
seperti:

1. Diam dari perkataan dusta
2. Diamdari perkataan sia-sia
3. Diam dari komentar spontan dan celetukan
4. Diam dari kata yang berlebihan
5. Diam dari keluh kesah
6. Diam dari niat riya dan ujub
7. Diam dari kata yang menyakiti
8. Diam dari sok tahu dan sok pintar

Mudah-mudahan kita menjadi terbiasa berkata benar atau diam. Semoga pula
Allah ridha hingga akhir hayat nanti, saat ajal menjemput, lisan ini
diperkenankan untuk mengantar kepergian ruh kita dengan sebaik-baik
perkataan yaitu kalimat tauhiid "laa ilaha illallah" puncak perkataan yang
menghantarkan ke surga. Aamiin

Hari Anda HaRi InI jUgA

Jika datang pagi maka janganlah menunggu tibanya sore. Pada hari ini
Anda hidup, bukan di hari kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan
kejelekannya, dan bukan pula hari esok yang belum tentu datang.
Hari ini dengan mataharinya yang menyinari Anda, adalah hari Anda. Umur Anda
hanya sehari. Karena itu anggaplah rentang kehidupan Anda adalah hari ini saja,
seakan-akan Anda dilahirkan pada hari ini dan akan mati hari ini juga. Saat
itulah Anda hidup, jangan tersangkut dengan gumpalan masa lalu dengan segala
keresahan dan kesusahannya, dan jangan pula terikat dengan
ketidakpastian-ketidakpastian di masa yang penuh dengan hal-hal yang menakutkan
serta gelombang yang sangat mengerikan. Hanya untuk hari sajalah seharusnya Anda
mencurahkan seluruh perhatian, kepedulian dan kerja keras.
Pada hari ini Anda harus mempersembahkan kualitas shalat yang khusyu', bacaan
Al-Quran yang sarat tadabbur, dzikir yang sepenuh hati, keseimbangan dalam
segala hal, keindahan dalam akhlak, kerelaan dengan semua Allah berikan,
perhatian terhadap keadaan sekitar, perhatian pada jiwa dan raga, serta bersikap
sosial terhadap sesama.
Hanya untuk hari ini saja, saat mana Anda hidup. Oleh karena itu, Anda harus
benar-benar membagi setiap jamnya. Anggaplah setiap menitnya sebagai hitungan
tahun, dan setiap detiknya sebagai hitungan bulan, saat-saat dimana Anda bisa
menanam kebaikan dan mempersembahkan sesuatu yang indah. Beristighfarlah atas
semua dosa, ingatlah selalu kepada- Nya, bersiap-siaplah untuk sebuah perjalanan
nanti, dan nikmatilah hari ini dengan segala kesenangan dan kebahagiaan.
Terimalah rezeki yang Anda dapatkan hari ini dengan penuh keridhaan: Istri,
suami, anak-anak, tugas-tugas, rumah, ilmu, dan posisi Anda.
“Maka berpegangteguhlah dengan apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu
termasuk orang-orang yang bersyukur.” (QS Al-A'raf: 144)
Jalanilah hidup Anda hari ini dengan tanpa kesedihan dan guncangan jiwa, tanpa
rasa tidak menerima dan keirian, dan tanpa kedengkian.
Satu hal yang harus Anda lakukan adalah menuliskan pada dinding hati Anda suatu
kalimat (yang juga harus Anda tuliskan dia atas meja Anda): "Harimu adalah hari
ini". Jika Anda makan nasi hangat hari ini, maka apakah nasi yang Anda makan
kemarin atau nasi besok hari yang belum jadi akan berdampak negatif terhadap
diri Anda?
Jika Anda bisa minum air jernih dan segar hari ini, maka mengapa Anda harus
bersedih atas air asin yang Anda minum kemarin? Atau, mengapa malah mengharapkan
air yang hambar dan panas yang akan datang esok hari?
Jika Anda jujur terhadap diri Anda sendiri maka dengan kemauan keras, Anda akan
bisa menundukkan jiwa Anda pada teori ini : "Saya tidak akan pernah hidup
kecuali hari ini." Oleh karena itu, manfaatkanlah hari ini, setiap detiknya,
untuk membangun kepribadian, untuk mengembangkan semua potensi yang ada, dan
untuk membersihkan amalan Anda.
Katakanlah: "Hari ini saya akan mengatakan yang baik-baik saja. Saya tidak akan
pernah mengucapkan kata-kata kotor dan menjijikkan, tidak akan pernah mencela
dan mengghibah. Hari ini saya akan menertibkan rumah dan kantor, agar tidak
semrawut dan berantakan, agar rapi dan teratur. Karena saya hanya hidup untuk
hari ini saja maka saya akan memperhatikan kebersihan dan penampilan diri. Juga,
gaya hidup, keseimbangan cara berjalan, bertutur dan tindak tanduk."
Karena saya hanya hidup untuk hari ini saja maka saya akan berusaha sekuat
tenaga untuk taat kepada Rabb, melakukan shalat sesempurna mungkin, melakukan
shalat-shalat nafilah sebagai bekal untuk diri sendiri, bergelut dengan
Al-Qur'an, mengkaji buku-buku yang ada, mencatat hal-hal yang perlu, dan
menelaah buku yang bermanfaat.
Saya hidup untuk hari ini saja, karenanya saya akan menanam nilai-nilai
keutamaan di dalam hati ini dan mencabut pohon kejahatan berikut
ranting-rantingnya yang berduri: takabur, ujub, riya', dan buruk sangka.
Saya hidup untuk hari ini saja, karenanya saya akan berbuat baik kepada orang
lain dan mengulurkan tangan kebaikan kepada mereka: menjenguk yang sakit,
mengantarkan jenazah, menunjukkan jalan yang benar bagi yang kebingungan,
memberi makan orang kelaparan, menolong orang yang sedang dalam kesulitan,
membantu yang dizhalimi, membantu yang lemah, mengasihi yang menderita,
menghormati seorang yang alim, menyayangi anak kecil, dan menghormati yang
sepuh.
Karena saya hidup untuk hari ini saja maka saya akan hidup untuk mengucapkan,
"Wahai masa lalu yang telah berlalu dan selesai, tenggelamlah bersama
mataharimu. Aku tidak akan menangisi kepergianmu, dan kamu tidak akan pernah
melihatku tercenung sedetikpun untuk mengingatmu. Kamu telah meninggalkan kami
semua, pergi dan tak pernah kembali lagi."
"Wahai masa depan, yang masih berada dalam keghaiban, aku tidak akan pernah
bergelut dengan mimpi-mimpi dan tidak akan pernah menjual diri untuk ilusi. Aku
tidakk memburu sesuatu yang belum tentu ada karena esok hari tidak berarti
apa-apa, esok hari adalah sesuatu yang belum diciptakan, dan tidak pantas
dikenang."
"Hari Anda adalah hari ini", adalah ungkapan yang paling indah dalam "kamus
kebahagiaan", kamus bagi mereka yang menginginkan kehidupan yang paling indah
dan menyenangkan.

By Nay Sudarminto

Buat Yang Sedang Bersedih...

Tidak dapat dibantah lagi bahwa kesedihan adalah salah satu kondisi yang paling tragis dan paling besar -terasa- sakitnya bagi raga maupun jiwa. Apabila ia menyatu bersama kuku-kukunya yang tajam ke dalam jiwa, tidak lama kemudian ia akan merobek-robeknya dan memporak-porandakannya. Maka akan kita dapatkan manusia yang kacau dan mengalami kegoncangan dalam hidup dan kehidupannya.
Dan kesedihan tadi akan mempengaruhi sebagian dan bahkan seluruh komponen kehidupannya jiwa dan raga, hingga ia melihat dunia dalam pandangan matanya lebih gelap dari kegelapan dan lebih sempit dari lubang jarum. Jiwanya tak ubahnya laksana tinta-tinta tebal di atas permukaan air. Ia menghitamkan setiap apa yang ia muntahkan dari dalam perutnya kepada apa pun yang dekat dengannya. Dan kesedihan akan menghitamkan kehidupannya dengan apa saja yang ia muntahkan atas dirinya dengan kesedihan-kesedihan dan kecemasan-kecemasan. Karenaya, kau akan melihat mereka menyamakan antara jiwa dan raga yang sedih dengan apa yang mereka pakai dan tampakkan dengan pakaian-pakaian berkabung. Tatkala penyakit sedih tadi menjadi sebuah penyakit yang menimpa jiwa seluruhnya.
Seorang bijak adalah orang yang mencari alternatif terapi penyembuhan yang lebih baik, dengan beragam obat dan pengobatan lainnya, setelah mengalami kesulitan dengan penyembuhan awal, sebagaimana yang dilakukan oleh seorang dokter terhadap penyakit-penyakit yang membangkang di dalam raga. Maka syarat awal agar berfungsinya obat bagi raga yang sedang ditimpa penyakit adalah membiasakan diri untuk mengkomsumsi obat yang akan menyempurnakan proses sirkulasi di dalam raga.
Wahai yang sedang bersedih...
Segala apa yang ditawarkan berupa alternatif penyembuhan kesedihan tersebut, jika kalian mau menjalaninya dengan kebiasaan yang konsisten, mengontrol cara pandang hidup, berpikir positif dan memaksimalkan kesungguhan dan ketekunan, penelitian yang berulang-berulang, dan melatihnya menjadi sebuah kebiasaan, sehingga menyatu dalam jiwa. Ketika seseorang memiliki kemampuan untuk melakukannya secara terus-menerus, akan lahir darinya perilaku-perilaku jasmaniah dan kejiawaan yang menakjubkan dan mencengangkan keadaan.
Perlu adanya kerelaan pada seseorang untuk berpikir dan membiasakan diri dengan ketentuan-ketentuan utama dan -membiasakan- untuk mempraktekkannya, sehingga sampai pada tujuan yang diinginkan, yaitu kebahagiaan. Segalanya akan menjadi berubah, tatkala kalian hanya membaca tanpa mau menghayatinya, melihat tanpa mau merenunginya, menghafalnya tanpa mengekspresikannya. Banyaknya menelaah, membaca dan proses yang memakan waktu lama, tidaklah memberikan faedah pada akhirnya.
Wahai yang sedang bersedih...
Ketahuilah bahwasanya raga itu terikat dengan jiwa dan begitupun sebaliknya. Penyakit yang menimpa jiwa akan memberikan pengaruh terhadap raga dan akan menjadikannya sakit, sebagaimana jiwa yang terpengaruh oleh raga yang sedang ditimpa penyakit.
Penyembuhan jiwa dari penyakit-penyakitnya haruslah dimulai dari keharusan untuk memiliki kesehatan raga, sebab kesehatan jiwa sangat tergantung padanya. Tujuan kerja keras dan upaya yang bijaksana yang akan membimbing seseorang mencapai kebahagiaan, yaitu dengan adanya jiwa yang sehat dan berimbas pada raga yang sehat pula.
Wahai yang sedang bersedih...
Seseorang yang menginginkan kesehatan raga, haruslah dapat menjauhkan setiap keinginan dan nafsu yang berlebihan dan setiap apa saja yang akan mengakibatkan keguncangan pada pikirannya, membiasakan dirinya untuk berolah raga -paling sedikit dua jam- setiap harinya dalam keadaan udara yang bersih dan sering menggunakan air dingin ketika mandi, menjaga dan memperhatikan pengeluaran darah yang berlebihan dari ketentuan yang diinginkan dan memperbanyak gerak tubuh.
Maka hidup adalah gerakan. Kalian dapat mengamati apa yang terjadi di dalam raga. Kalian akan kalian dapati padanya isi perut dan anggota-anggota lainnya bergerak dengan teratur. Kalian akan melihat hati menyalurkan seluruh apa yang terdapat dalam jiwa berupa darah ke wadah yang berukuran kecil dan besar bersama dua puluh delapan denyutan, paru-paru yang naik dan turun dengan gerakan yang cepat dan selainnya terdapat gerakan alat-alat uap dan juga usus yang memuai dan mengerut. Di dalam tubuh akan kalian dapatkan anggota-anggota tubuh yang berfungsi menghisap dan mengeluarkan darah dalam satu waktu. Dan pada otak terjadi dua gerakan pada setiap denyutan dari denyutan-denyutan jantung dan setiap kali menghirup untuk bernafas. Apabila gerakan badan lemah pada fisiknya sebagaimana halnya pada mereka yang hidup dengan nyaman, tidaklah sempurna keseimbangan antara kenyamanan dan gerakan-gerakan yang terdapat pada batinnya. Yang terjadi adalah kekacauan pada raga karena gerakan pada batin sangat memerlukan pertolongan dengan adanya gerakan lahir, dan gerakan pada batin membutuhkan gerakan lahir untuk meluruskan aturan, sehingga tidak terjadi kekacauan pada jiwa dan raga secara bersamaan. Kita tidak akan merasakan hidangan kehidupan dan mencapai kebahagiaan yang dipersembahkan buat kita dalam kehidupan ini, melainkan dengan aturan tersebut.
Kalian akan mendapatkan seseorang yang tenang jasadnya dan hatinya yang penuh kekerasan dan dominan dengan dendam dan kebencian. Apabila ketenangan itu berlanjut tidaklah menjamin adanya dampak yang buruk padanya dari kekacauan tersebut. Karena itu mereka menasehati siapapun menggerakkan badannya. Dalam sebuah hadits Rasulullah s.a.w.: "Idza ghadhiba ahadukum falyatawadhaa" (Abu Daud: 4784). Dalam sebuah perkataan Aristoteles: "Maka basahkanlah dirimu dengan air dingin".
Kalian akan melihat, tidaklah pohon-pohon dalam pertumbuhan dan perkembangannya bergerak dengan gerakannya yang alami, melainkan udara dan cuaca yang menimpanya sehingga ia menggoyangkan dahan-dahannya. Maka gerakan tersebut membantu lahirnya pada gerakan pertumbuhan dan perkembangan pada batinnya.
Menjaga dan memperhatikan badan dengan apa saja yang dapat memperbaikinya, dengan makanan-makanan bergizi, gerakan dan sebagainya adalah sebuah keharusan. Dan menjalaninya dengan mengikuti aturan kesehatan tertentu demi keselamatan raga dan jiwa secara bersamaan. Maka hal-hal tersebut menjadi pokok dari substansi pengobatan jiwa.


By Nay Sudarminto

UNGKAP


Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai,
Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat,
Itulah kesempatan .

Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik,
Itu bukan pilihan itu kesempatan.
Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan..
Itupun adalah kesempatan

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut,
Bahkan dengan segala kekurangannya,
Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan.....
Ketika kita memilih bersama dengan Seseorang walaupun apapun yang terjadi Itu adalah pilihan

Bahkan ketika kita menyadari Bahwa masih banyak orang lain
Yang lebih menarik,pandai, dan kaya Daripada pasanganmu dan
Tetap kita memilih untuk mencintainya,
Itulah pilihan ....

Perasaan cinta,simpatik,tertarik
Datang bagai kesempatan pada kita..
Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan.
Pilihan yang kita lakukan.

Berbicara tentang pasangan jiwa,
Ada suatu kutipan dari film yang Mungkin sangat tepat : Nasib membawa kita bersama.
Tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil .

Pasangan jiwa bisa benar-benar ada....
Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang Yang diciptakan hanya untukmu

Tetapi tetap berpulang padamu untuk
Melakukan pilihan apakah engkau ingin
Melakukan sesuatu untuk mendapatkannya
Atau tidak ......

Kita mungkin kebetulan bertemu Pasangan jiwa kita, tetap mencintai dan
Tetap bersama pasangan jiwa kita tetap
Adalah pilihan yang harus kita lakukan.

Kita ada di dunia bukan untuk mencari
Seseorang yang sempurna untuk dicintai
TETAPI untuk belajar mencintai orang Yang tidak sempurna dengan cara yang Sempurna.

By Nay Sudarminto

Rabu, 19 Mei 2010

Ibuku, Inspirasiku


Waktu masih kanak-kanak, ibu pernah memintaku untuk mengangkut sekarung beras dari sebuah pabrik menuju ke rumah di kampung yang berbeda. Namun karena tenagaku yang tidak kuat, aku terjatuh di sebuah jembatan. Akibatnya karung beras itu jatuh di bantaran kali kecil itu. Sesampai di rumah ibuku mendengarkan semua alasanku. Aku khawatir ia akan marah. Namun, ternyata ia hanya berkata: "Oh jembatan kayunya kecil ya..." Padahal kejadian ini adalah untuk ketiga kalinya.
Sekali waktu ibu pernah memarahiku karena aku tak mau membantunya menimba air. Aku sedang malas dan barulah pertama kali itu aku tidak melakukannya. Di depan pintu dapur, ia hanya mengucapkan: "Nanti kalau besar mau jadi apa, kalau malas...". Aku pun pernah marah kepadanya. Karena ia telah memakan kue pisang kesukaanku yang diberi oleh tetangga. Dengan peluhnya sehabis membuat sapu lidi, ia langsung mengambil kue itu dan berkata: "Kamu gak mau kan...". Ibu tak memperhatikan jawabanku selain langsung memakannya, padahal aku sangat ingin.
Lain waktu setelah pulang dari sekolah, perutku lapar. Namun, aku tak menemukan nasi di meja makan dekat tungku api. Aku menemuinya, berharap ia menyimpan makanan itu di suatu tempat yang tak kuketahui. Tapi tebakanku salah. Dengan ringannya ia berkata: "Kamu mencabut singkong di belakang rumah, lalu ibu yang memasaknya. Setelah itu kita makan bareng ya...".
Ibuku memang tak pernah marah ketika aku melakukan kesalahan, asalkan aku memberikan alasan yang bisa dimakluminya. Ia memberikan kesempatan dan waktu terus menerus untukku menyempurnakannya. Ia juga sangat menyukaiku bila aku mau disiplin dan tidak malas dalam melakukan sesuatu. Sedangkan, dulu yang kuanggap kesalahan ibu, justru ia mendidikku untuk belajar berempati dan menghargai jerih payah orang lain. Sewaktu kami kekurangan bahan makanan, ia mengajakku bekerja sama menjemput rezeki yang halal dan baik.
Aku terbiasa dengan perlakuan ibu kala itu. Kadang merasa nyaman, kadang was-was khawatir ibu akan marah. Walaupun aku menemui sikapnya berbeda jauh dari sangkaanku. Namun sungguh, di kala kami anak-anaknya menjalani kemiskinan justru ibu memperkaya diri kami dengan makna hidup yang sebenarnya. Memberikan asupan, semangat, dan cara mensiasati hidup dengan keridhoan terhadap apa yang didapatkan dan dijalani.
Ibuku lulusan sekolah rakyat dan tak mengenyam pendidikan tinggi. Ia adalah wanita yang dicintai dan disegani anak-anaknya. Satu hal saja yang menempatkan ibu pada posisi sangat dihargai oleh anak-anaknya. Yaitu soal calon pendamping hidup. Tak satu pun pasangan hidup anaknya, baik laki atau perempuan yang tak melalui "tes ujian menantu". Satu hal saja, yang akan selalu ia tanyakan, "Apakah kamu sanggup dalam kemiskinan dan kekurangan anakku?".
Saat ini aku telah menikah dan dianugerahi seorang anak yang memasuki tahun pertama usianya, ia telah dapat meniru banyak hal. Aku dan istriku mengajarinya beberapa hal, seperti berterima kasih, berdoa di setiap kesempatan, tanda hormat dengan mencium tangan, rela melepas dan memberikan mainannya. Bila ia menangis, aku ajarkan untuk menyadari sendiri tingkahnya. Sampai akhirnya ia terdiam dan bermain kembali tanpa campur tangan ibunya untuk menghentikan tangisnya. Ternyata, ia mau melakukannya walau membutuhkan waktu.
Namun dari semua itu, aku belajar dan terkayakan ilmu dari seorang wanita. Dialah Ibuku, yang menitipkan banyak nasihat dalam perjalanan hidupku, melekat, mendalam, dan penuh makna dengan ketulusannya. Aku bersyukur, Allah telah memberikan wanita hebat itu. Semua itu melahirkan sebuah inspirasi besar bagaimana mendidik anakku. Ibuku, inspirasiku. Aku akan berusaha melahirkan banyak hal untuk anak-anakku. Agar kelak mereka mendapatkan inspirasi luar biasa dan lebih baik setelahku. Walaupun aku tahu, ada sisi kekurangan dan keterbatasan ibu yang terbungkus dalam kesederhanaannya dalam hidup. Tentunya, setiap anak pasti akan menemukan kekuatan inspirasi itu dari seorang ibu bagaimana pun keadaannya. Wallahu'alam.

Nay dan Nay lagi......

Akhirnya kutemukan juga ... cinta ...


Aku pernah mencari cinta ...
Kucari di utara, timur, selatan dan barat
tapi tak jua kutemukan
Semakin keras ku mencari,
semakin aku tak menemukannya ...
Kusangka cinta adalah suatu perasaan membara,
tapi aku terbakar ...
Kusangka cinta adalah kebahagiaan hingga langit ketujuh,
tapi aku terjatuh ...
Kusangka cinta adalah memiliki dan dimiliki,
tapi aku terkekang ...
Kusangka cinta adalah semu,
dan aku kecewa ...
Sampai akhirnya ...
kutemukan sebuah perasaan hangat
merayap menyelimuti seluruh jiwaku
tumbuh dan berkembang dengan indahnya
memelukku tapi tidak mengikatku
menenangkan hatiku dan mencerahkan pikiranku
Akhirnya kutemukan juga ... cinta ...
________________________________________
Pagi ini ku awali dengan bismillah dan senyum bahagia.
Alhamdulillah. .. Aku begitu bahagia...

Karena hari ini adalah present = hadiah/anugerah/ berkah dari yang Maha Mempunyai Kekuatan. Yang Maha Penyayang
Jadi... hari ini adalah hadiah... ketika kamu buka matamu dari lelap tidurmu
Hari yang baru menyambut dengan segudang hadiahnya...
Nikmatilah setiap detik di hari ini... karena hari ini adalah berkah yang tidak ternilai harganya...

Waktumu hari ini
Bukan kemarin yang telah tutup buku
Bukan pula esok yang belum tentu
Detikmu detik ini juga
So Todays is Yours, do it as your best
Wise word inspired by La Tahzan

dan... akhirnya hanya kata "Syukur Alhamdulillah. ..." terima kasih Ya Allah...
atas hadiah/anugerah/ berkah-MU di setiap harinya sampai dengan detik ini....
berupa cinta kasih sayang-Mu kepada semua makhluk.
cinta Maha Agung yang Kau turunkan dari langit yang senantiasa memenuhi bumi...
juga loyalitas cinta Rasulullah kepada ummatnya...
yang Rasulullah begitu mengkhawatirkan keadaan ummatnya di akhirat nanti...
selalu ku ingat... detik-detik terakhir kehidupan Rasulullah.
di waktu sakratul mautnya...
saat Izrail melakukan tugasnya, perlahan ruh Rasulullah ditarik, tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." berkata Rasulullah kepada malaikat Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena sakit yang tak tertahankan lagi.
"Ya Allah, dahsyat niat maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku."
dan kemudian badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi.

maka perkenankan aku mencintai-Mu semampuku.
dengan mencintai Rasul-Mu.
dengan mencintai keluargaku..
dengan mencintai sahabat-sahabatku. .
dengan mencintai manusia dan alam semesta..

karena...
cinta bukan mengajar kita untuk lemah,
tetapi membangkitkan kekuatan.
cinta bukan mengajar kita menghinakan diri,
tetapi menghembuskan kegagahan.
cinta bukan melemahkan semangat,
tetapi membangkitkan semangat.

Nay Sudarminto

So, mulai hari ini.... semangat !
smile always...... ^_^

Jika seorang lelaki ingin menarik hati seorang wanita,

Jika seorang lelaki ingin menarik hati seorang wanita,
biasanya yang ditebarkan adalah berjuta-juta kata
puitis bin manis, penuh janji-janji untuk memikat
hati, "Jika kau menjadi istriku nanti, percayalah aku
satu-satunya yang bisa membahagiakanmu, " atau "Jika
kau menjadi istriku nanti, hanya dirimu di hatiku" dan
"bla...bla.. .bla..." Sang wanita pun tersipu malu,
hidungnya kembang kempis, sambil menundukkan kepala,
"Aih...aih.. ., abang bisa aja." Onde mande, rancak
bana !!!

Lidah yang biasanya kelu untuk berbicara saat bertemu
gebetan, tiba-tiba jadi luwes, kadang dibumbui
'ancaman' hanya karena keinginan untuk mendapatkan doi
seorang. Kalo ada yang coba-coba main mata ama si doi,
"Jangan macem-macem lu, gue punya nih!" Amboi... belum
dinikahi kok udah ngaku-ngaku miliknya dia ya? Lha,
yang udah nikah aja ngerti kalo pasangannya itu
sebenarnya milik Allah SWT.

Emang iya sih, wanita biasanya lebih terpikat dengan
lelaki yang bisa menyakinkan dirinya apabila ntar udah
menikah bakal selalu sayang hingga ujung waktu, serta
bisa membimbingnya kelak kepada keridhoan Allah SWT.
Bukan lelaki yang janji-janji mulu, tanpa berbuat yang
nyata, atau lelaki yang gak berani mengajaknya menikah
dengan 1001 alasan yang di buat-buat.

Kalo lelaki yang datang serta mengucapkan janjinya itu
adalah seseorang yang emang kita kenal taat ibadah,
akhlak serta budi pekertinya laksana Rasulullah SAW
atau Ali bin Abi Thalib r.a., ini sih gak perlu
ditunda jawabannya, cepet-cepet kepala dianggukkan,
daripada diambil orang lain, iya gak? Namun realita
yang terjadi, terkadang yang datang itu justru tipe
seperti Ramli, Si Raja Chatting, atau malah Arjuna, Si
Pencari Cinta, yang hanya mengumbar janji-janji palsu,
lalu bagaimana sang wanita bisa percaya dan yakin
dengan janjinya?

Nah...
Berarti masalahnya adalah bagaimana cara kita
menjelaskan calon pasangan untuk percaya dengan kita?
Pusying... pusying... gimana caranya ya? Ih nyantai
aja, semua itu telah diatur dalam syariat Islam kok,
karena caranya bisa dengan proses ta'aruf. Apa sih
yang harus dilakukan dalam ta'aruf? Apa iya, seperti
ucapan janji-janji seperti diatas?

Ta'aruf sering diartikan 'perkenalan' , kalau
dihubungkan dengan pernikahan maka ta'aruf adalah
proses saling mengenal antara calon laki-laki dan
perempuan sebelum proses khitbah dan pernikahan.
Karena itu perbincangan dalam ta'aruf menjadi sesuatu
yang penting sebelum melangkah ke proses berikutnya.
Pada tahapan ini setiap calon pasangan dapat saling
mengukur diri, cocok gak ya dengan dirinya. Lalu, apa
aja sih yang mesti diungkapkan kepada sang calon saat
ta'aruf?

1. Keadaan Keluarga
Jelasin ke calon pasangan tentang anggota keluarga
masing-masing, berapa jumlah sodara, anak keberapa,
gimana tingkat pendidikan, pekerjaan, dll. Bukan
apa-apa, siapa tahu dapat calon suami yang anak
tunggal, bokap ama nyokap kaya 7 turunan, sholat dan
ibadahnya bagus banget, guanteng abis, lagi kuliah di
Jepang (ehm), pokoknya selangit deh! Kalo ketemu tipe
begini, sebelum dia atau mediatornya selesai ngomong
langsung kasih kode, panggil ortu ke dalam bentar,
lalu bilang "Abi, boljug tuh kaya' ginian jangan
dianggurin nih. Moga-moga gak lama lagi langsung
dikhitbah ya Bi, kan bisa diajak ke Jepang!" Lho? :D

2. Harapan dan Prinsip Hidup
Warna kehidupan kelak ditentukan dengan visi misi
suatu keluarga lho, terutama sang suami karena ia
adalah qowwan dalam suatu keluarga. Sebagai pemimpin
ia laksana nahkoda sebuah bahtera, mau jalannya
lempeng atau sradak-sruduk, itu adalah kemahirannya
dalam memegang kemudi. Karena itu setiap calon
pasangan kudu tau harapan dan prinsip hidup
masing-masing. Misalnya nih, "Jika kau menjadi istriku
nanti, harapanku semoga kita semakin dekat kepada
Allah" atau "Jika kau menjadi istriku nanti, mari
bersama mewujudkan keluarga sakinah, rahmah,
mawaddah." Kalo harapan dan janjinya seperti ini,
kudu' diterima tuh, insya Allah janjinya disaksikan
Allah SWT dan para malaikat. Jadi kalo suatu saat dia
gak nepatin janji, tinggal didoakan, "Ya Allah...
suamiku omdo nih, janjinya gak ditepatin, coba deh
sekali-kali dianya...," hush...! Gak boleh doakan
suami yang gak baik lho, siapa tahu ia-nya khilaf kan?

3. Kesukaan dan Yang Tidak Disukai
Dari awal sebaiknya dijelasin apa yang disukai, atau
apa yang kurang disukai, jadinya nanti pada saat telah
menjalani kehidupan rumah tangga bisa saling memahami,
karena toh udah dijelaskan dari awalnya. Dalam
pelayaran bahtera rumah tangga butuh saling
pengertian, contoh sederhananya, istri yang suka
masakan pedas sekali-kali masaknya jangan terlalu
pedas, karena suaminya kurang suka. Suami yang emang
hobinya berantakin rumah (karena lama jadi bujangan),
setelah menikah mungkin bisa belajar lebih rapi, dll.
Semua ini menjadi lebih mudah dilakukan karena telah
dijelaskan saat ta'aruf. Namun harus diingat, menikah
itu bukan untuk merubah pasangan lho, namun juga
lantas bukan bersikap seolah-olah belum menikah.
Perubahan sikap dan kepribadian dalam tingkat tertentu
wajar aja-kan? Dan juga hendaknya perubahan yang
terjadi adalah natural, tidak saling memaksa.

4. Ketakwaan Calon Pasangan
Apa yang terpenting pada saat ta'aruf? Yang mestinya
menduduki prioritas tertinggi adalah bagaimana nilai
ketakwaan lelaki tersebut. Ketakwaan disini adalah
ketaatan kepada Allah SWT lho, bukan nilai 'KETAKutan
WAlimahAN' :D Karena apabila seorang lelaki senang, ia
akan menghormati istrinya, dan jika ia tidak
menyenanginya, ia tidak suka berbuat zalim kepadanya.
Gimana dong caranya untuk melihat lelaki itu bertakwa
atau tidak? Tanyakan kepada orang-orang yang dekat
dengan dirinya, misalnya kerabat dekat, tetangga
dekat, atau sahabatnya tentang ketaatannya menjalankan
ketentuan pokok yang menjadi rukun Iman dan Islam
dengan benar. Misalnya tentang sholat 5 waktu, puasa
Ramadhan, atau pula gimana sikapnya kepada tetangga
atau orang yang lebih tua, dan lain-lain. Apalagi bila
lelaki itu juga rajin melakukan ibadah sunnah, wah...
yang begini ini nih, 'calon suami kesayangan Allah dan
mertua.'

Inget lho, ta'aruf hanyalah proses mengenal, belum ada
ikatan untuk kelak pasti akan menikah, kecuali kalau
sudah masuk proses yang namanya khitbah. Nah kadang
jadi 'penyakit' nih, karena alasan "Kan masih mau
ta'aruf dulu..." lalu ta'rufnya buanyak buanget,
sana-sini dita'arufin. Abis itu jadi bingung sendiri,
"Yang mana ya yang mau diajak nikah, kok sana-sini ada
kurangnya?"

Wah..., kalo nyari yang mulia seperti Khadijah,
setaqwa Aisyah atau setabah Fatimah Az-Zahra,
pertanyaannya apakah diri ini pun sesempurna
Rasulullah SAW atau sesholeh Ali bin Abi Thalib r.a.?
Nah lho...!!!

Apabila hukum pernikahan seorang laki-laki telah masuk
kategori wajib, dan segalanya pun telah terencana
dengan matang dan baik, maka ingatlah kata-kata bijak,
'jika berani menyelam ke dasar laut mengapa terus
bermain di kubangan, kalau siap berperang mengapa cuma
bermimpi menjadi pahlawan?'

Ya akhi wa ukhti fillah,
Semoga antum segera dipertemukan dengan pasangan
hidup, dikumpulkan dalam kebaikan, kebahagiaan,
kemesraan, canda tawa yang tak putus-putusnya mengisi
rongga kehidupan rumah tangga. Kalaupun nanti ada air
mata yang menetes, semoga itu adalah air mata
kebahagiaan, tanda kesyukuran kepada Allah SWT karena
Ia telah memberikan pasangan hidup yang selalu bersama
mengharap keridhoan-Nya, aamiin allahumma aamiin.

Barakallahulaka barakallahu' alaika wajama'a bainakuma
fii khairin.

Wallahu a'lam bishowab,

Tentang pandangan pertama


Inilah saat yang membedakan antara kemabukan akan kehidupan dari kesadaran, Ia merupakan nyala api pertama yang menerangi relung hati yang paling dalam. Ia adalah sihir pertama yang berani memetik dawai perak hati.

Itulah saat yang membentangkan perjalanan waktu didepan jiwa, dan menjelaskan perbuatan-perbuatan malam kepada mata dan karya kesadaran. Ia membuka rahasia-rahasia keabadian masa depan. Ia merupakan benih yang dilemparkan oleh Dewi Cinta, ditaburkan oleh mata kekasih diladang Cinta, dibawa oleh rasa kasih sayang dan dipungut oleh Jiwa.

Bila tatapan pertama bagaikan sebuah benih yang ditebarkan oleh Dewi dalam ladang hati manusia, maka ciuman pertama adalah bunga pertama diujung cabang Pohon Kehidupan itu.

Aku tahu bahwa kebisuan malam adalah utusan yang paling berjasa diantara dua hati, karena ia mengemban pesan cinta dan membawakan mazmur dari hati kita. Sebagaimana Tuhan membuat jiwa-jiwa kita sebagai tawanan tubuh-tubuh kita , demikian juga cinta membuatku sebagai tawanan dari kata-kata dan bahasa.....

by Nay Sudarminto

Kado Tercantik (Sepenggal Cerita Sebelum Saat Itu)

Tak pernah kulihat sebelumnya, kado secantik ini. Entah dari mana datangnya, aku tak peduli, karena yang pasti kado itu akan menjadi milikku. Sungguh aku tak bisa bercerita kepada Anda perasaan yang menderu saat pertama kali ditawari untuk menerima kado tersebut. Seseorang dengan ikhlas sepenuh hati akan menyerahkannya kepadaku, hari ini.
Melihat bungkusnya yang indah berwarna putih dengan motif bunga-bunga kecil merah jambu, tak salah penilaianku, kado itu memang teramat cantik. Yang kutahu, tidak hanya hari ini ianya berbungkus seindah itu, setiap hari, setiap waktu, selalu terbungkus rapih. Isinya? Jangan pernah tanyakan kepadaku, karena aku, juga orang lain tak pernah tahu apa dan bagaimana rupa isinya. Jangankan tersentuh, terlihat pun tak. Terutama oleh orang-orang yang memang terlarang untuk melihatnya. Seistimewa apakah kado itu? Sehingga tak seorangpun pernah melihat kado cantik ini? Dan seistimewa apa diriku ini sehingga seseorang berkenan mempercayakannya kepadaku?
Terbayang dari bungkusnya, yang setiap saat selalu terlihat rapi dan terjaga dengan baik, yang tak tersentuh kecuali oleh yang berhak menyentuhnya, aku yakin, isi dan rupa didalamnya, jauh lebih indah dari cantik bungkusnya. Kumengerti, kalaulah kado itu mampu sedemikian cantiknya terjaga kulit luarnya, bagaimana lagi aku meragukannya tak senantiasa diperindah rupa dalamnya, juga inti terdalam dari semua isinya, yang sejujurnya, adalah hal terpenting dari semua kecantikan sesuatu. Maaf, aku tak bisa mengajak Anda ikut membayangkan indah rupa isinya, dan kalaupun aku tahu Anda mencoba melakukannya, sebaiknya Anda berhadapan denganku. Kado tercantik itu milikku, akan kujaga ia dan takkan kubiarkan orang lain ikut menikmatinya, meskipun sekedar membayangkan.
Ingin sekali kucari pita pembuka kado yang biasanya berwarna merah, agar segera kusingkap isinya. Tapi satu hal mengganjalku, masih tersisa beberapa saat agar aku benar-benar mendapatkan izin untuk membukanya. Bahkan, lebih dari itu (sensor by redaksi). Harus kutunggu pemiliknya, yang menjaganya, dan merawatnya selama ini benar-benar menyerahkannya kepadaku dalam satu upacara sakral. Kenapa sedemikian sakral? Sesuatu yang cantik nan suci harus diserahkan dalam koridor keagungan yang juga suci, itu jawabnya. Tak apalah, sebagai satu jalan untuk tetap mensucikan diriku, juga kado cantik itu, wajib kujalani upacara sakral itu.
Aku berjanji, setelah kuterima dalam kharibaanku kado tersebut, akan kujaga, kurawat, kuperlakukan ianya agar tetap menjadi kado tercantik, terindah, terbaik, terbagus, selamanya. Sampai tak ada lagi yang membuatku harus melirik kado-kado diluar yang terkadang hanya bagus dan cantik bungkusnya.
Dan kamu tahu mas, kamulah kado tercantik itu ...

By Nay Sudarminto

Jika Aku Jatuh Cinta...




Ya Allah, jika aku jatuh cinta , cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu agar bertambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu... Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta, jagalah cinta ku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu...
Ya Allah, jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu...
Ya Rabbana, jika aku jatuh hati, jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling dari hati-Mu...
Ya Rabbul izzati, jika aku rindu, rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu...
Ya Allah, jika aku rindu, jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu...
Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu, janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhir-Mu..
Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu..
Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu, jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu...
Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa hati hati ini telah terhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa dalam taat pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada-Mu dan telah terpadu dalam membela syariat-Mu, penuhilah hati hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar. Lapangkanlah dada dada kami dengan limpahan keimanan...
Amiinnn...Amiiinnn...Ya Robbal Alamiinnnn.............

By Nay Sudarminto

Jangan Tangisi Apa Yang Bukan Milikmu



Dalam perjalanan hidup ini seringkali kita merasa kecewa. Kecewa sekali. Sesuatu yang luput dari genggaman, keinginan yang tidak tercapai, kenyataan yang tidak sesuai harapan. Akhirnya angan ini lelah berandai-andai ria. Pffhh…sungguh semua itu tlah hadirkan nelangsa yang begitu menggelora dalam jiwa.
Dan sungguh sangat beruntung andai dalam saat-saat terguncangnya jiwa masih ada setitik cahaya dalam kalbu untuk merenungi kebenaran. Masih ada kekuatan untuk melangkahkan kaki menuju majlis-majlis ilmu, majelis-majelis dzikir yang akan mengantarkan pada ketentraman jiwa.
Hidup ini ibarat belantara.Tempat kita mengejar berbagai keinginan. Dan memang manusia diciptakan mempunyai kehendak, mempunyai keinginan. Tetapi tidak setiap yang kita inginkan bisa terbukti, tidak setiap yang kita mau bisa tercapai. Dan tidak mudah menyadari bahwa apa yang bukan menjadi hak kita tak perlu kita tangisi. Banyak orang yang tidak sadar bahwa hidup ini tidak punya satu hukum: harus sukses, harus bahagia atau harus-harus yang lain.
Betapa banyak orang yang sukses tetapi lupa bahwa sejatinya itu semua pemberian Allah hingga membuatnya sombong dan bertindak sewenang-wenang. Begitu juga kegagalan sering tidak dihadapi dengan benar. Padahal dimensi tauhid dari kegagalan adalah tidak tercapainya apa yang memang bukan hak kita. Padahal hakekat kegagalan adalah tidak terengkuhnya apa yang memang bukan hak kita.
Apa yang memang menjadi jatah kita di dunia, entah itu Rizki, jabatan, kedudukan pasti akan Allah sampaikan.Tetapi apa yang memang bukan milik kita, ia tidak akan kita bisa miliki, meski ia nyaris menghampiri kita, meski kita mati-matian mengusahakannya.
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab(Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakanya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu)supaya kamu jangan berdukacita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikaNya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS Al-Hadid ;22-23)
Demikian juga bagi yang sedang galau terhadap jodoh.Kadang kita tak sadar mendikte Allah tentang jodoh kita,bukannya meminta yang terbaik dalam istikharah kita tetapi benar-benar mendikte Allah: Pokoknya harus dia Ya Allah… harus dia, karena aku sangat mencintainya. Seakan kita jadi yang menentukan segalanya, kita meminta dengan paksa.Dan akhirnya kalaupun Allah memberikanya maka tak selalu itu yang terbaik. Bisa jadi Allah tak mengulurkanya tidak dengan kelembutan, tapi melemparkanya dengan marah karena niat kita yang terkotori.
Maka wahai jiwa yang sedang gundah, dengarkan ini dari Allah :
“…. Boleh jadi kalian membenci sesuatu,padahal ia amat baik bagi kalian. Dan boleh jadi kalian mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian.Allah Maha mengetahui kalian tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah 216)
Maka setelah ini wahai jiwa, jangan kau hanyut dalam nestapa jiwa berkepanjangan terhadap apa-apa yang luput darimu. Setelah ini harus benar-benar dipikirkan bahwa apa-apa yang kita rasa perlu didunia ini harus benar-benar perlu bila ada relevansinya dengan harapan kita akan bahagia di akhirat. Karena seorang mukmin tidak hidup untuk dunia tetapi menjadikan dunia untuk mencari hidup yang sesungguhnya: hidup di akhirat kelak!
Maka sudahlah, jangan kau tangisi apa yang bukan milikmu!
Jazakallah khairan to Akh Salim atas taujihnya. It’s means a lot!

By Nay sudarminto

CiNta TaK pErNAh MeMInTa


Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan
Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta.
Ada 2 titis air mata mengalir di sebuah sungai. Satu titis air mata itu menyapa air mata yg satu lagi,” Saya air mata seorang gadis yang mencintai seorang lelaki tetapi telah kehilangannya. Siapa kamu pula?”. Jawab titis air mata kedua tu,” Saya air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis yang mencintai saya berlalu begitu sahaja.”
Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata: aku turut bahagia untukmu.
Jika kita mencintai seseorang, kita akan sentiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.
Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.
Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu mahu berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu Coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.
Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.
Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia , lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya . Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.
Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas kurniaan itu.
Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat -Hamka
Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.
Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.
Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya pergi.
Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping.
Dan hanya dengan mendengar kata “Hai” darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.
Tuhan ciptakan 100 bahagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak.
Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi.
Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, kerana sungai mengalir selamanya.
Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta !
Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.
Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.~ Hamka
Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengubati segala luka di hati orang yang mendengarnya.
Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu,dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya
Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.
Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu.
Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.
Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan.

By Nay Sudarminto

Minggu, 16 Mei 2010

Jawaban Ungkapan Kata Hati Pangeranku

Kata yang indah mewakili sang hati pangeran pujangga
Hatiku luluh karenamu
Seakan ingin menagis bahagia..
Kenapa baru sekarang aku menemukanmu
Setelah sekian lama ku tapakka dan kulangkahkan kaki
Selama 26 tahun...

Tuhan.....
Jadikan aku bidadari pangeranku
Yang akan selalu setia mendampingi
Dalam melangkahkan kakinya tuk menuju Syurga-Mu
Tuk mendapatkan ridho-Mu

Tuhan...
Ijinkan aku untuk menemaninya
Berikanlah umur panjang buat kami
Agar kami dapat menjalani berdua
Kabulkanlah do'a-do'a kami....

Agar kami dapat hidup berumah tangga
Menuju Ridhomu ya Robb...

Semoga keinginan ini dapat terkabul
Amieen....

By Nay Sudarminto

Ungkapan hati sang pangeran

menyapa kata lewat jiwa yang memisah
dalam riuh tawa menyematkan rasa cinta
dalam tulus nya sikap ku ingin menikmati cinta
meski hari tak selalu cerah dirasa

dalam keteguhan ku ingin mengalahkan segalanya
entah aku ingin melewati hari bersamamu
kumohon berilah arti hadirku
meski kekuranganku nampak dalam ruang hatimu

sejenak terdiam dalam relung hati
ku mulai tenangkan fikiranku
tak sengaja aku mengenalmu
yang tak mungkin bisa temui cinta indah ini

Tuhan....
beri aku arti tentang hidup ini
dan bersamanya adalah kenangan terindah
dan bersamanya merajut bingkai kehidupan ini
hanya ada abadi diantara ketulusan dan cinta

semoga memilikimu adalah jawaban hidupku
selamanya.....

By My love Bowo Sudarminto

Kata hatiku

Sesungguhnya rasa itu ada
Dikala ia dan jemarinya
Menggapai lekuk jemariku
Meniup nafas rindu
Yang menyegarkan hatiku
Menatapku dengan bahasa cinta
Mencari kunci hatiku dan
Mengelabuhi penjaga hatinya
Memang seorang bidadaripun
luluh juga dengan pujangga
Asmara itu diukirkan dikala
hujan rinti
Menggelitik piliran mengisakan
mimpi-mimpi menarik
Menaruh nada-nada rasa
menyapu sepi..
Berdua denganmu
Seperti itulah kata hati ini
Jangan biarkan siasat ini orang tau
Karena kau akan menjadi
Yang terakhir didalam hatiku

By Nay Sudarminto

Untitle

Hatiku adalah Hatimu
Dua hati jadi satu
Cintaku adalah cintamu
Dua cinta nyata yang menyatu
Saat yang indah mendapatkan sebuah ikatan
Ikrar janji tuk jadi satu
Aku yang merindukan sang pangeran
Akhirnya di usiaku yang ke 26th ini
Aku menemukan sosok pangeran hati
yang lama telah kucari dan ku nanti
Bowo....
Nama yang indah yang didengar oleh telinga
Sang pangeran yang akan membawaku ke pengharapan
Hari ini hari ultahku...
Aku merayakan seorang diri tanpa kawan
Aku ditemani lilin kecil diatas kue mini
Yang kuhadirkan dihari jadiku..
Aku mengharapkan do'a
Aku mengharapkan keajaiban
Aku mengharapkan pangeranku datang
Untuk temani di moment special in my life
Namun aku tak tahu..
Salahkah pengharapanku itu?
Salahkah penantianku itu?
Aku sadar jarak yang menjadi penghalang
Mesti jarak yang jauh...
Namun pangeranku selalu temaniku
Selalu dekat denganku
Selalu menghiburku dan menyayangiku
Dari sepenggal kisah dalam hidupku
Inginku menjadi nyata
Aku ingin selalu temanimu..
Dampingimu...
Menyayangmu...
Mencintaimu...
dan menjadi bidadarimu...


Dari seorang dalam penantian
Nay sudarminto