Minggu, 10 Oktober 2010

Kiriman Dari Sahabat Dewie : Suamiku, Izinkan Aku Berjilbab

Ini kisah nyata sblm akirnya aku bisa berjilbab..

Sebnrnya sudah lama skli aku berniat utk mengenakan pakaian muslm itu, namun kiranya ada sj penghalang yg berusha memenggal keinginanku..takut aku tidak bs tampil seksi, takut dibilang sok suci, takut dibilang ini itu dll..


Hingga suatu ketika, pada saat lebaran tiba, (dulu kira2, 10thn yll) blm musim telpun seluler sprti skrang ini, ketika aku mudik ke rumah orang tuaku, tanpa sengaja aku mendengar kabar dari tetanggaku kalau dia br sj menghadiri takziah di sukoharjo, dia menyebutkan ciri2 orang yg meninggal tadi.. Aku terhenyak, tanpa sadar aku berteriak dan menangis, itu temanku... Itu teman akrabku!! tanpa pikir panjang hari itu juga kukemasi barang2 ku, aku harus mendapat jawaban dan terus berharap bahwa yg meninggal tersebut bukan sahabatku..Sesampainya di sukoharjo, di depan rumah sahabatku tadi mash terpasang bendera merah tanda berkabung.. Betapa aku menangis meraung2 sejadi2nya.. Betapa tidak! sahabatku, teman akrabku yag ketika kupamiti libur sblm lebaran tiba msh segar bugar, sehat, sekarang sudah dikuburkan tanpa memberitahu aku... Sahabatnya! Meninggalkanku untuk selamanya!!


Dari peristiwa diatas, tak lama setelah kematian sahabatku, kemudian disusul kematian atasanku, seorang dokter yg hebat, cerdas, smart, meninggal karena serangan jantung!! Kurangnya apa beliau dokter, tau segala penyakit, tapi menyerah tanpa syarat karena serangan jantung!!


Tak lama kemudian disusul kematian teman sekantor yg baru aja pensiun, meninggal tanpa sakit yg berarti...


Sehabis takziah aku pulang dengan badan lesu... Ya allah mengapa Engkau ambil orang2 dekatku dalam waktu yag bersamaan??Sejak itu aku jadi pemurung, dan selalu ketakutan akan datangnya kematian.. Sudah siapkah aku... Jika sewaktu2 Allah memangilku untuk menghadapNya... Bekal apa yang aku punya??

Hingga suatu malam diriku benar2 sudah meninggal dunia.. Suamiku, anak2ku, keluargaku, sahabat2ku, tetangga2ku, semua menangisi jenazahku yang telah dimasukkan dalam keranda.. Lengkap dengan baju kebesaran seorang mayat yg menghadap tuhannya..


Tapi tiba2 aku terbangun... Oh ya Robb, ternyata kematianku hanya mimpi, dinihari itu aku menangis sejadi2nya.. Kubangunkan suamiku, kuceritakan mimpiku barusan, dan segala kegelisahanku selama ini.. Akirnya dini hari itu juga aku dibimbing suamiku untuk solat tahajud memohon petunjuk Allah... Dan aku seolah mendapat hidayah dari Allah, aku tau apa yg harus kulakukan... Aku harus berubah! Harus berubah! Kupeluk suamiku kubisikkan permohonanku.. Suamiku mulai detik ini kumohon... Ijinkan aku berjilbab...!! Karena aku tidak tau kapan allah akan memanggilku..

Suamiku mempererat pelukanya, di kecupnya keningku, dan berkata aku mengijinkanmu istriku.

Ya allah.. Terima kasih, telah kau bukakan pintu hidayah untuku..Kini sudah 8 tahun aku berhijab, dan aku semakin mantap, tak mungkin lagi kulepaskan jilbab ini..dan aku semakin terhormat dengan pakaian muslimahku ini...

*****

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati…” (QS. Ali Imran (3): 185)

“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh…” (QS. An-Nisa (4): 78)

Kematian adalah sesuatu yang pasti akan terjadi dan akan menimpa kepada setiap yang berjiwa. Tidak ada yang tahu kapan kematian itu akan menimpa. Bahkan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam pun tidak diberitahu oleh Allah. Dan salah satu manfaat kenapa ALLAH merahasiakan mati,, agar kita tidak menunda2 utk bertaubat dan tidak menunda2 untuk berbuat baik..

wallahua'lam..


Nay Sudarminto

Tidak ada komentar: