Sabtu, 18 Desember 2010

APAPUN KATA ORANG INILAH JALANKU


Mereka bilang kerudungku seperti nenek-nenek padahal rambut sasak mereka seperti daun kering melambai. Mereka bilang jilbabku ketinggalan zaman padahal tank-top mereka seperti koteka zaman batu. Mereka bilang ucapanku seperti orang yang ceramah padahal rumpian mereka tak lebih indah dari dengungan segerombol lebah. Mereka bilang cara berfikirku ”ketuaan” padahal umur kepala dua mereka tidak menjadikannya lebih dewasa dari seorang anak kecil berumur 5 tahun. Mereka bilang tingkah polahku tidak enerjik, padahal laku mereka lebih menyerupai banteng seruduk sana-seruduk sini. Mereka bilang dandananku pucat, padahal penampilan mereka lebih mirip dengan ondel-ondel Mereka bilang aku nggak gaul, padahal untuk mengenal konspirasi saja mereka geleng-geleng. Mereka bilang: aku sok suci aku tidak menikmati hidup aku nggak ngalir aku fanatik sok lebay dan sok bau surga. Ku jawab: Ya, aku berusaha untuk terus mensucikan diri. Karena najis tidak pernah mendapatkan tempat dimanapun berada, meskipun letaknya di atas tahta emas. Ya, aku tidak menikmati hidup ini. Karena hidup yang kudambakan bukan hidup yang seperti ini yang lebih buruk dari hidupnya binatang ternak Ya, aku nggak ngalir. Aku adalah ikan yang akan terus bergerak, tidak terseret air yang mengalir sederas apapun alirannya. Karena aku tidak ingin jatuh ke dalam pembuangan. Ya, aku fanatik. Karena fanatik dalam kebenaran yang sesuai fitrah adalah menyenangkan dibanding fanatik dalam kesalahan yang fatrah (kufur) Ya, aku memang sok lebay. Karena aku adalah manusia yang lemah yang terserang makhluk kecil macam virus saja tubuhku sudah ambruk, manusia yang bodoh yang tidak mengetahui nasib hidupku satu detik setelah ini, manusia yang serba kurang dan punya batas waktu yang ketika waktu itu habis aku tidak bisa mengulurnya ataupun mempercepatnya Ya, aku ingin mencium bau surga yang dijanjikan Tuhanku yang baunya dapat tercium dari jarak ratusan tahun cahaya. Betapa meruginya orang yang tidak bisa mencium bau surga, karena itu menandakan betapa jauhnya posisinya dari surga... Kullu maa huwa aatin qoribun Segala sesuatu yang pasti datang itu dekat... Manusia dibekali Islam dan Muhammad sebagai pembawa huda dan haq Juga, manusia juga dibekali akal oleh Tuhannya Namun, manusia diberi kebebasan memilih untuk hidupnya Dan, there is only one choice Untuk itulah aku memilih jalanku Memilih jalan hidupku Hidup yang aku dambakan Mendamba apa yang telah dijanjikanNya Janji yang tak akan pernah diingkari Whatever... what they said “Jika kamu menuruti kebanyakan manusia yang ada di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)” (Qs. Al-An’am 116). "Allah tidak akan mengingkari janji-janjiNya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui" (Qs. Ar-Rum 6)

Renungan


Jika kamu sendiri,jangan merasa sepi...
Ada Alloh yang selalu menemani...
Jika kamu sedih,jangan pendam di hati..
Ada Alloh tempat berbagi...
Jika kamu susah,,jangan merasa pilu...
Ada Alloh tempat mengadu...
Jika kamu gagal,jangan putus asa..
Ada Alloh tempat meminta...
Jika kamu takut,jangan berlari..
Ada Alloh yang selalu mengawasi..
Jika bahagia,jangan melupa...
Dialah Alloh Ta'ala tempat memuja...
Ingat lah Alloh selalu dalam hatimu..
Sebutlah nama-Nya di setiap hembusan nafasmu..
Rindui DIA di setiap langkahmu..
Cintai DIA setulus hatimu..
Setetes embun cinta kamu taburkan....
seribu Rahmat dan kasih sayang yang Alloh semaikan...

Nay Sudarminto

Jumat, 17 Desember 2010

KARAKTERISTIK WANITA IDEAL


Bismillaahirrahmaanirrahim

For all: Sahabat-Sahabatku... Saudari-saudariku...

====************====

KARAKTERISTIK WANITA IDEAL

1. Tidak lupa bahwa dirinya wanita
2. Mendahulukan yang prinsipil & prioritas
3. Permintaannya masuk akal
4. Tidak labil dan statis
5. Dinamis dan kreatif
6. Baik dalam berkomunikasi
7. Hanya mencintai satu lelaki (suami)
8. Tidak punya pikiran kotor
9. Tidak materialis sbg bukti cinta
10. Selalu mendengarkan dgn baik kpd suaminya
11. Tidak byk menuntut atau menekan suaminya
12. Tidak cengeng
13. Tidak mengacuhkan
14. Bukan pencela
15. Menjauhi hal yang kurang bermanfaat
16. Memberi sebelum menerima
17. Selalu bermuka manis dan berpenampilan baik
18. Tidak meremehkan dan menghina
19. Bergaul baik dg keluarga suami
20. Tidak banyak nanya masa lalu suami
21. Menjaga amanah dan ikhlas
22. Bukan penipu/pembohong
23. Bukan perayu
24. Tidak egois
25. Tidak mudah putus asa dan lemah
26. Bukan pesolek dan cerewet
27. Bukan pencemburu/pemarah
28. Selalu memenuhi hasrat suaminya dan tdk melakukan yang dibenci
29. Penuh perhatian
30. Tahan uji dan tegar
31. Tidak menentang atau ingin berkuasa
32. Tidak besar kepala
33. Rela akan pemberian Allah
34. Sederhana dan tidak berlebihan
35. Selalu bersyukur atas nikmat Allah & tdk mengingkari-Nya
36. Tidak byk hura-hura
37. Tidak menolak hak suaminya dgn alasan melaksanakan perintah Allah, sprt puasa sunat.
38. Menghargai keinginan dan perasaan suami
39. Menghindari percekcokan
40. Tidak menambah beban berat suami
41. Penyabar

====************====

SUBHANALLAH
Mudah2an kita termasuk perempuan Shalehah, yang senantiasa belajar dan mempersiapkan diri menjadi sosok wanita ideal yang berteduh dibawah naungan Sang Maha Sempurna (Allah SWT), sepanjang hidup kita.

Ameen ya Allah ya Rabbal 'aalameen

====************====

Balasan Bagi Orang Yang Dicela



قال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
اللَّهُمَّ فَأَيُّمَا مُؤْمِنٍ سَبَبْتُهُ فَاجْعَلْ ذَلِكَ لَهُ قُرْبَةً إِلَيْكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

(صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah saw : “Wahai Allah, maka siapapun orang yang beriman yang pernah aku mencelanya, maka jadikanlah hal itu baginya kedekatan pada Mu dihari kiamat” (Shahih Bukhari)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَالْحَمْدُلله الَّذِي جَمَعَنَا فِيْ هَذِهِ الْمُنَاسَبَةِ الْعَظِيْمَةِ...

Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata'ala Yang Maha Luhur, Yang Maha menciptakan keluhuran dan membagi-bagikan kepada hamba-hamba-Nya, Yang Maha Melimpahkan rahmat dan Maha melimpahkannya kepada hamba-hamba-Nya, Yang Maha memilih namaku dan nama kalian untuk dilimpahi rahmat di malam hari ini dengan rahmat yang belum pernah kita terima di malam-malam sebelumnya, tambahan rahmat yang terus berlimpah dari Sang Maha pemilik rahmat, rahmat adalah paduan dari segenap kenikmatan dunia dan akhirah. Dan yang lebih daripada itu adalah kasih sayang dan cinta Allah kepada hamba-hamba-Nya. Sedemikian banyak hamba yang mendapatkan musibah dan ketika ia dilimpahi rahmah maka musibahnya terkikis, sedemikian banyak masalah yang akan datang di masa mendatang pada seorang hamba, di dunia atau di akhiratnya maka Allah singkirakan sebelum hamba-Nya mengetahui musibah apa yang akan datang kepadanya, sedemikian banyak amal ibadah yang Allah lipatgandakan pahalanya lebih besar daripada perbuatannya, sedemikian banyak pengampunan Allah limpahkan tanpa hamba-Nya tau bahwa telah Allah hapus dosa-dosanya, sedemikian banyak Allah tawarkan kelembutan yang siap dilimpahkan kepada hamba-hamba-Nya berupa kenikmatan dunia dan akhirah. Dijelaskan oleh guru mulia kita Al Musnid Al Allamah Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafizh bahwa kalau seandainya manusia itu mengetahui aib-aib dirinya yang telah ditutupi oleh Allah, niscaya ia akan menjerit dan menangis karena malu atas aib-aibnya sendiri, tanpa sempat ia memikirkan aib orang lain, Allah subhanahu wata'ala berfirman:

إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا، وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا، وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا، يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا، بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا، يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ، فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ، وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

( الزلزلة: 1-8 )

" Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (jadi begini)?", pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Rabbmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya, Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka, barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah (biji sawi) pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula" ( QS. Az Zalzalah:1-8 )

Allah subhanahu wata'ala telah mendatangkan gempa yang terbesar sepanjang sejarah terciptanya angkasa raya, angkasa raya dan bumi ini ditimpa gempa yang dahsyat, bumi diguncang dengan sekeras-kerasnya untuk mengeluarkan seluruh pendamannya, bumi memuntahkan jasad-jasad manusia yang pernah terkubur sejak zaman nabiyullah Adam AS hingga manusia yang terakhir dikubur di bumi ini, jasad yang telah menjadi debu dan tanah dihidupkan dan dimunculkan kembali oleh Allah, sebagaimana dijelaskan di dalam tafsir Al Imam Thabari dan lainnya, bahwa Allah subhanahu wata'ala memerintahkan hujan untuk turun ke permukaan bumi setelah kesemuanya binasa, dan yang kekal hanyalah Dzat Allah subhanahu wata'ala, sebagaimana firman-Nya:

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ ، وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

(الرحمن : 26-27 )

"Semua yang ada di bumi itu akan binasa, Dan tetap kekal Wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan" ( QS. Ar Rahman: 26-27)

Maka Allah menurunkan hujan ke bumi sehingga tumbuhlah jasad yang telah hancur menjadi debu dan tanah, seperti munculnya tubuh dari sebutir sel yang tidak terlihat mata, manusia tumbuh dalam 9 bulan dari sel yang tidak terlihat mata, seperti itulah Allah menumbuhkan kembali jasad-jasad yang terpendam di bumi. Maka bumi ini menjadi rahim atau perut yang melahirkan manusia untuk kedua kalinya kelak di hari kebangkitan. Di hari itu manusia dibangkitkan untuk menghadap Allah, dan di saat itu manusia kaget dan dalam kebingungan, atas apa yang akan terjadi padanya. Di hari itu bumi bersaksi atas semua yang pernah terjadi padanya, mulai dari nabiyullah Adam AS menginjakkan kakinya hingga manusia terakhir yang hidup di muka bumi, semua yang pernah terjadi diceritakan oleh bumi, dimana ia lahir, kapan ia baligh, dan lain-lainnya dari apa-apa yang pernah ia lakukan dan lainnya, dan setiap butir debu dan tanah yang ia injakpun menjadi saksi atas semua perbuatan baik dan buruknya, karena Allah yang menciptakan bumi memerintahkan bumi untuk mengabarkan segala sesuatu yang pernah ia ketahui selama bumi ini dicipta. Dan barangsiapa yang pernah beramal baik sekecil apapun kelak dia akan melihat balasan amalnya, dan barangsiapa yang beramal jelek sekecil apapun itu maka kelak ia akan melihat balasannya. Maka sungguh demikian banyak Allah menutupi aib-aib yang pernah kita lakukan, dan jika kita mengetahuinya niscaya kita tidak akan berhenti dari menangis. Maka dijelaskan oleh sayyidina Ali bin Abi Thalib Kw, bahwa ketika engkau melihat aib orang lain maka ingatlah barangkali engkau pernah berbuat aib yang lebih besar darinya, dan kalaupun tidak, mungkin saja Allah telah mengampuni aib orang itu dan belum mengampuni aibmu yang kecil, walaupun seandainya Allah telah mengampuni aibmu yang kecil, bisa jadi Allah murka kepada mu sebab engkau terus melihat aib orang lain tanpa memperhatikan aib dirimu sendiri. Beruntunglah orang yang selalu mengingat aib-aibnya sendiri sehingga ia lupa pada aib-aib orang lain, dan sungguh merugilah orang yang selalu sibuk memikirkan aib orang lain dan ia lupa atas aibnya sendiri yang mungkin lebih besar dari aib orang lain atau Allah telah mengampuni aib orang lain namun belum mengampuni aibnya yang lebih kecil.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Sampailah kita pada hadits luhur dimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menuntun kita apabila kita terlanjur mencaci atau mencela orang lain maka berdoalah dengan doa seperti hadits yang telah kita baca tadi :

اللَّهُمَّ فَأَيُّمَا مُؤْمِنٍ سَبَبْتُهُ فَاجْعَلْ ذَلِكَ لَهُ قُرْبَةً إِلَيْكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

"Ya Allah, siapa saja di antara orang mukmin yang aku caci, jadikanlah hal itu sebagai sarana yang mendekatkan dirinya kepadaMu di hari Kiamat".

Jadi kita doakan orang-orang yang pernah kita cela, atau mungkin kita terlanjur mencaci maki dan telah keluar dari mulut kita cacian atau hinaan, barangkali orang yang kita caci itu kelak menjadi orang yang lebih baik dari kita, barangkali kelak dia adalah orang yang sangat disayangi dan dikasihani Allah subhanahu wata'ala, namun kita tidak mengetahui hal itu. Dan mungkin dia mempunyai derajat sangat luhur di sisi Allah namun karena dia mencela orang lain, maka jatuhlah kehormatannya di sisi Allah subhanahu wata'ala. Allah menyayanginya namun karena ia mencela orang lain, maka Allah subhanahu wata'ala berpaling darinya dan membuat kehormatannya terjatuh di sisi Allah subhanahu wata'ala. Dan secara kasarnya kita ini selalu mencari muka di sisi Allah, bukan justru mencari muka di hadapan makhluk, maksud mencari muka disini adalah mencari kedekatan perhatian Allah. Dan sudah selayaknya kita berbuat demikian kepada Allah subhanahu wata'ala untuk didekati Allah, untuk disayangi Allah, untuk diampuni Allah, dan dimuliakan Allah, demikian indahnya tuntunan nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Maka dijelaskan oleh Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani di dalam Fathul Bari Bisyarah Shahih Al Bukhari mensyarahkan makna hadits ini, bahwa bukan berarti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mencela orang lain namun yang dimaksud adalah barangkali terlintas dalam hati orang tersebut untuk berbuat buruk maka Allah memberinya hidayah, atau Rasulullah ingin mengajarkan kepada para sahabat. Maka hal ini semua ulama tidak berbeda pendapat bahwa Rasulullah tidak pernah mencela orang lain. Sungguh mulianya tuntunan nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, begitu pula Al qur'an Al Karim dimana setiap hurufnya adalah rahasia cinta Allah subhanahu wata'ala, sehingga sayyidina Utsman bin Affan berkata:

لَوْ طَهُرَتْ القُلُوْبُ لَمَا شَبِعَتْ مِنْ قِرَاءَة ِالْقُرْآنِ

"Seandainya hati itu suci,niscaya tidak akan pernah kenyang (puas)dengan Al Qur’an.”

Jika hati manusia sedang suci dan bening niscaya dia tidak akan puas membaca Al qur'an, terus asyik ia membacanya, baik ia mengerti atau tidak mengerti maknanya, ia sudah lancar membacanya atau masih tersendat-sendat dalam membacanya. Ada diantara mereka yang membacanya masih tersendat-sendat atau masih belajar satu atau dua huruf tetapi ia asyik dalam membaca Al qur'an, ada juga yang mengerti maknanya, membaca dengan lancar dan dengan kaidah tajwid tetapi ia malas membacanya, bahkan ada yang sudah hafal Al qur'an beserta makna dan tafsirnya tetapi ia malas membacanya, sungguh jauh perbedaan antara orang yang baru belajar membaca Al qur'an dan orang yang telah lancar membaca dan memahaminya namun malas membacanya. Hadirin hadirat, Al Imam Muhammad bin Hasan Jamalullail Ar salah satu keturunan 'am Al Faqih Muqaddam Muhammad bin Ali Ba'alawy, beliau dijuluki Jamalullail karena di malam harinya ia selalu membaca Al qur'an, dan beliau di siang harinya tidak mau membaca Al Qur'an di saat bulan Ramadhan atau beliau sedang berpuasa, maka Al Imam ditanya , mengapa di siang hari beliau tidak mau membaca Al Qur'an, beliau berkata : "Jika aku membaca Al Qur'an seakan-akan aku meminum madu maka hilanglah lapar dan hausku, dan aku khawatir tidak akan mendapatkan pahala puasa, karena aku tidak merasa lapar dan haus", karena lezatnya membaca Al qur'an, maka beliau membaca Al Qur'an di malam hari saja, sehingga ada orang yang menangis tersedu-sedu karena mendengar bacaannya, ada pula seorang dusun yang ketika mendengar beliau membaca Al Qur'an maka ia menari karena asyiknya mendengar bacaan Al Imam Muhammad bin Hasan Jamalullail. Oleh karena itu beliau disebut dengan Jamalullail karena malam-malamnya selalu indah dengan bacaan Al Qur'an Al Karim.



Al Qur'an adalah rahasia cinta Allah subhnahu wata'ala, setiap kalimatnya membimbing kita agar kita lebih dicintai oleh Allah subhanahu wata'ala, sehingga diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari bahwa sayyidina Alqamah RA berkata : "Kami telah menganggap ayat Al qur'an adalah keberkahan, sedangkan kalian menganggapnya menakut-nakuti dan membuat kerisauan". Mereka menganggap ayat-ayat yang berupa teguran itu adalah barakah dari Allah subhanahu wata'ala, mereka menganggap semua ayat Al qur'an adalah keberkahan. Tentunya ada ayat-ayat yang menakut-nakuti, namun semakin dalam pemahaman seseorang tentang isi Al qur'an maka ia akan semakin merasa bahwa hal itu adalah rahasia kelembutan Allah subhanahu wata'ala. Diantara para salafussalih ketika mendengar firman Allah subhanahu wata'ala:

قُلْ إِنْ كَانَ آَبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

( التوبة : 24 )

"Katakanlah, jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik". ( QS. At Taubah: 24 )

Apabila kesemuanya itu lebih kalian cintai daripada Allah dan Rasul-Nya, maka tunggulah balasan dari Allah. Maka orang yang membaca ayat ini sungguh akan sangat merasa risau karena merasa tidak boleh mencintai keluarga, pekerjaan dan lainnya, namun sebagian para salafussalih menangis ketika mendengar ayat ini, karena mereka memahami betapa besarnya cemburu Allah yang ditunjukkan di dalam ayat ini kepada mereka yang terlalu sibuk dengan pekerjaan, dengan keluarga, istri atau suami dan yang selain Allah, maka Allah menegurnya mengapa lebih cinta kepada mereka daripada cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Hal itu adalah bentuk teguran lembut karena cemburunya Allah subhanahu wata'ala kepada hamba-Nya untuk tidak mencintai yang lain lebih daripada Allah. Maka cintailah Allah subhanahu wata'ala lebih dari segala-galanya, kemudian mencintai Rasul-Nya dan para pengikut rasul-Nya. Cinta kita kepada Rasulullah adalah untuk kesempurnaan cinta kita kepada Allah subhanahu wata'ala Yang Maha Tunggal dan Maha Abadi.



Diriwayatkan oleh sayyidina Alqamah bahwa suatu waktu beliau dan para sahabat kehausan, maka Rasulullah meminta sebuah tempat yang berisi sedikit air kemudian beliau menaruhkan tangannya di tempat itu dan terlihatlah air mengalir dari jari-jari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan beliau berkata: "Kemarilah yang ingin mendapatkan keberkahan yang suci dari Allah subhanahu wata'ala". Dan para sahabat pernah mendengar makanan bertasbih saat nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam menyentuhnya. Oleh sebab itu muncul pertanyaan tentang air yang keluar di pemakaman dan lain sebagianya, semua keberkahan itu dari Allah subhanahu wata'ala dan siapapun boleh mengambil manfaat darinya, dan makam itu adalah makam Ahlullah, makam ahlusshafa, makam seorang yang mulia di sisi Allah subhanahu wata'ala, orangnya sudah wafat maka Allah munculkan manfaat dan rizki berupa air yang muncul dari pemakamannya, dan hal itu merupakan keberkahan yang jelas bagi mereka asalkan mereka tidak menafikan dari memuliakan Allah, dan Yang mengeluarkan air dari tanah itu adalah Allah subhanahu wata'ala sebagaimana Allah memancarkannya dari jari-jari sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, beliau menjelaskan bahwa barakah itu dari Allah bukan dari makhluk, namun Allah munculkan melalui makhluk, mungkin melalui awan atau dari dalam tanah dan yang lainnya. Demikian indahnya nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sehingga makanan yang disentuh oleh nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam terdengar suara dzikirnya oleh para sahabat. Seluruh makhluk berdzikir kepada Allah, tetapi ketika mereka disentuh oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maka Allah perdengarkan gema tasbih mereka kepada para sahabat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah manusia yang paling baik budi pekertinya dan tidak pernah mencela orang lain walaupun orang itu berdosa. Ketika salah seorang dusun yang mabuk karena minuman keras maka ia diberi hukuman, namun setelah itu dia mabuk lagi dan begitu seterusnya, maka para sahabat berkata: "Laknat Allah untukmu!", maka Rasulullah berkata: "Janganlah kalian melaknatnya, sungguh aku tau bahwa ia mencintai Allah dan Rasul-Nya". Namun bukan berarti jika sudah mencintai Allah dan Rasul-Nya maka boleh mabuk-mabukan. Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany di dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari menjelaskan bahwa cinta kepada Allah dan Rasulullah itu ada tingkatan derajatnya, walaupun seseorang itu adalah orang yang banyak berbuat dosa namun cinta kepada Allah dan Rasulullah tidak bisa terhapus oleh dosa, meskipun banyak amal-amal yang terhapus sebab dosa, seperti sifat riya', ujub dan yang lainnya hal itu bisa menghapus pahala, tetapi cinta kepada Allah dan Rasul-Nya tidak bisa terhapus walaupun dengan amal yang buruk selama tidak menyekutukan Allah subhanahu wata'ala. Dan sebagian orang berkata bahwa yang menyekutukan Allah tidak akan diampuni dosanya. Dosanya tidak diampuni jika ia wafat dalam keadaan masih menyekutukan Allah, namun jika ia bertobat sebelum ia wafat maka dosanya diampuni oleh Allah, tidak ada dosa yang tidak diampuni oleh Allah jika seseorang bertobat. Maksudnya bahwa Allah tidak mengampuni dosa orang yang menyekutukan Allah; banyak orang yang wafat masih dalam keadaan banyak membawa dosa namun diampuni oleh Allah, meskipun dia akan menghadapi masalah di alam kuburnya, masalah di hisab, masalah di mizan, di neraka, namun dosa mereka akan diampuni dan mereka akan disampaikan ke surga Allah walaupun terlambat. Namun layaknya kita yang mendapatkan tawaran yang demikian luhur dari Yang Maha Luhur, maka jangan tolak keluhuran yang ditawarkan kepada kita dalam setiap detik dan saat. Renungi, tangisi dan sesali setiap nafsa kita yang lewat dalam kehinaan di masa-masa yang lalu, dan mohonlah kepada Allah agar Allah menuntun kita kepada keluhuran di setiap detik kita di masa mendatang. Jika hatimu berkata: "Aku menginginkan keluhuran, namun aku selalu terjebak dalam dosa", maka mohonlah kepada Allah agar diberi kemudahan dan teruslah memohon kepada-Nya, karena orang memohon kepada Allah lalu ia kembali terjebak dalam dosa, berbeda dengan orang yang sombong dan tidak mau meminta kepada Allah dan hanya terus berdosa. Sebagian orang dibisiki oleh syaitan: "Jangan bertobat, jika kamu bertobat nanti kamu akan berbuat dosa lagi, maka kamu telah munafik kepada Allah", sungguh tidak demikian, Allah subhanahu wata'ala Maha menerima taubat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beristighfar 70 kali sehari kepada Allah, demikian riwayat Shahih Al Bukhari. Janganlah bosan bertobat dikarenakan terus berbuat dosa, tetapi teruslah bertobat hingga bosan berbuat dosa. Jangan dikalahkan oleh dosa, jika berbuat dosa maka bertobatlah, dan jika bermaksiat lagi dan tidak mau bertobat maka kalahlah tobat oleh dosa, jadi jika terjebak lagi dalam perbuatan dosa maka segeralah bertobat kepada Allah sampai dosa itu dikalahkan oleh tobat.



Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah makhluk yang paling indah dari semua ciptaan Allah subhanahu wata'ala. Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari jika beliau shallallahu 'alaihi wasallam lewat maka para sahabat berdiri dan mearih tangan beliau dan mengusapkannya ke wajah mereka. Demikian perbuatan para sahabat, dan hal ini diikuti oleh salah seorang sahabat dan dalam riwayat lain adalah sayyidina Anas bin Malik yang berkata:

مَا مَسَسْتُ حَرِيْرًا وَلَا دِيْبَاجًا أَلْيَنُ مِنْ كَفِّ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا شَمِمْتُ رِيحًا قَطُّ أَوْ عَرْفًا قَطُّ أَطْيَبَ مِنْ رِيحِ أَوْ عَرْفِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

"Aku tidak pernah menyentuh sutera dan pakaian sutera yg lebih lembut dari telapak tangan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan aku tidak pernah mencium bau yg lebih harum daripada bau Nabi shallallahu 'alaihi wasallam"



Disebutkan dalam kitab As Syifa oleh hujjatul islam Al Imam Qadhi 'Iyadh, bahwa Al Imam Abu Qatadah wafat dalam usia 105 tahun, namun saat wafat wajahnya seperti wajah anak yang berumur 15 tahun, karena di saat ia masih kecil wajahnya diusap oleh nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, sehingga Abu Qatadah termuliakan dengan doa beliau shallallahu 'alaihi wasallam. Demikian indahnya budi pekerti nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan betapa indahnya doa Rasulullah untuk kita, yang selalu mendoakan ummatnya. Mungkin tanpa kita sadari banyak perbuatan-perbutan dosa yang sudah Allah ampuni karena doa sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam 14 abad yang silam. Dan mungkin aku dan kalian bukanlah orang yang bisa mencapai majelis dzikir atau ibadah lainnya karena banyaknya dosa itu, namun karena keberkahan doa nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam untuk ummatnya, maka kita dimuliakan oleh Allah subhanahu wata'ala. Malam hari ini kita mendapatkan kemuliaan, semoga kemuliaan kita kekal dan abadi, semoga keluhuran yang Allah berikan kepada kita kekal dan abadi. Rabbi, sebagaimana telah Engkau perluhur kami di malam hari ini dengan majelis mulia ini maka perluhurlah kami setiap waktu dan saat hingga kami berjumpa dengan-Mu wahai Yang Maha Luhur, wahai Yang Maha Abadi, wahai Yang Maha menguasai kerajaan langit dan bumi, wahai Yang Maha memiliki setiap nafas kami, wahai Yang kami selalu meminjam setiap nafas kami, firman Allah subhanahu wata'ala:

كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ

(المدثر : 38 )

" Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya" (QS. Al Muddatssir : 38 )

Semua manusia di hari kiamat tergadaikan atas dosa-dosanya, kecuali orang-orang yang dimuliakan oleh Allah. Jadikanlah kami orang-orang yang Engkau muliakan wahai Allah, jangan Engkau jadikan kami orang-orang yang tergadaikan sebab dosa-dosa kami, jangan sisakan nama satu pun dari kami yang hadir kecuali telah Engkau limpahi keluhuran yang kekal, Engkau jauhkan kami dari musibah di dunia dan di akhirah, limpahi kami dengan rahmat-Mu yang padanya, limpahkan kepada kami tuntunan rahmat-Mu yang termulia, sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Sebagaimana firman-Mu:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

( الأنبياء : 107 )

" Tidaklah Kami mengutusmu kecuali sebagai rahmat bagi sekalian alam ".(QS. Al Anbiyaa: 107)

ANAK YATIM



Assalamualaikum
ANAK yatim adalah anak yang ditinggalkan mati ayahnya selagi ia belum mencapai umur balig. Dalam Islam, anak yatim memiliki kedudukan tersendiri. Mereka mendapat perhatian khusus dari Rasulullah saw. Ini tiada lain demi untuk menjaga kelangsungan hidupnya agar jangan sampai telantar hingga menjadi orang yang tidak bertanggung jawab.
Oleh karena itu, banyak sekali hadis yang menyatakan betapa mulianya orang yang mau memelihara anak yatim atau menyantuninya. Sayang, anjuran Beliau itu sampai kini belum begitu mendapat tanggapan yang positif dari masyarakat. Hanya sebagian kecil saja umat Islam yang mau memperhatikan anjuran itu. Hal ini semestinya tidak layak dilakukan umat Islam yang inti ajarannya banyak menganjurkan saling tolong sesama umat Islam dan bahkan selain umat Islam.
Di Indonesia, khususnya di desa-desa, sampai sekarang kebiasaan memberi uang ala kadarnya pada tanggal 10 Muharam kepada anak yatim masih berlaku. Pada setiap tanggal 10 Muharam, anak-anak yatim bergerombol-gerombol mendatangi rumah-rumah orang kaya atau para dermawan. Di situ mereka memperoleh pembagian uang. Kebiasaan demikian sungguh amat terpuji, tetapi apakah para anak yatim hanya butuh bantuan sekali itu?
Tentunya tidak. Mereka membutuhkan bimbingan sampai dirinya mampu mengarungi bahtera kehidupannya sendiri. Betapa mulianya orang yang mau berbuat demikian, sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari bersumber dari Sahl bin Sa’ad bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, “Saya yang menanggung (memelihara) anak yatim dengan baik ada di surga bagaikan ini, seraya Beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah dan Beliau rentangkan kedua kaki jarinya itu” (H.R. Bukhari).
Allah sendiri berfirman yang artinya, “Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa besar (An-Nisaa:2).
Anak yang ditinggal mati oleh ibunya ketika ia masih kecil bukanlah termasuk anak yatim. Sebab bila kita lihat arti kata yatim sendiri ialah kehilangan induknya yang menanggung nafkah. Di dalam Islam yang menjadi penanggung jawab urusan nafkah ini ialah ayah, bukan ibu. Alquran telah menjelaskan adanya larangan memakan harta anak yatim dengan cara lalim sebagaimana firman Allah yang artinya, “Sesungguhnya orang yang memakan harta anak yatim secara lalim. Sebenarnya mereka itu menelan api neraka sepuluh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala” (An-Nisaa: 10).
Ismail bin Abdurrahman berkata, “Pemakan harta anak yatim dengan lalim itu besok di hari kiamat akan dikumpulkan dan di waktu itu keluarlah api yang menyala-nyala dari mulutnya, telinganya dan matanya sehingga semua orang mengenalnya bahwa ia sebagai pemakan harta anak yatim.”
Para ulama berkata, bagi setiap wali anak yatim bilamana ia dalam keadaan fakir diperbolehkan baginya memakan sebagian anak yatim dengan cara ma’ruf (baik) menurut sekadar kebutuhannya saja demi kemaslahatan untuk memenuhi kebutuhannya tidak boleh berlebih-lebihan dan jika berlebih-lebihan akan menjadi haram. Menurut Ibnul Jauzi dalam menafsirkan “bil ma’ruf” ada 4 jalan yaitu, pertama, mengambil harta anak yatim dengan jalan kiradl. Kedua, memakannya sekadar memenuhi kebutuhan saja. Ketiga, mengambil harta anak yatim hanya sebagai imbalan, apabila ia telah bekerja untuk kepentingan mengurus harta anak yatim itu, dan keempat, memakan harta anak yatim tatkala dalam keadaan terpaksa, dan apabila ia telah mampu, harus mengembalikan dan jika ia benar-benar tidak mampu hal tersebut dihalalkan.
Kecuali mengancam orang yang merugikan harta anak yatim, Allah juga akan mengangkat derajat orang-orang yang suka menyantuni anak yatim; sebagaimana sabda Nabi, “Barang siapa yang menanggung makan dan minum (memelihara) anak yatim dari orang Islam, sampai Allah SWT mencukupkan dia, maka Allah mengharuskan ia masuk surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak terampunkan” (H.R. Turmudzi).
Dari hadis ini, memberikan jaminan bagi orang-orang yang mau mengasuh anak yatim akan memperoleh imbalan pahala dari Allah SWT, berupa surga yang disejajarkan dengan surga Nabi saw., kecuali ia melakukan dosa-dosa yang tidak terampunkan oleh Allah SWT. Demikianlah kewajiban kita sebagai umat Islam dalam menyantuni anak yatim

Rukun shalat ada 17


1. Niat,
sebagaimana hadits 1 diatas “Apabila engkau berdiri untuk melakukan shalat,,,” dan Hadits Rasul saw “sesungguhnya amal itu dengan niat”.

Masalah lafadh niat itu adalah demi Ta’kid saja, (penguat dari apa yg diniatkan), itu saja, berkata shohibul Mughniy : Lafdh bimaa nawaahu kaana ta’kiidan (Lafadz dari apa apa yg diniatkan itu adalah demi penguat niat saja) (Al Mughniy Juz 1 hal 278), demikian pula dijelaskan pd Syarh Imam Al Baijuri Juz 1 hal 217 bahwa lafadh niat bukan wajib, ia hanyalah untuk membantu saja.

2. Menghadap kiblat dan berdiri dalam shalat Fardhu,
dari susunan hadist 1 diatas bahwa hendaknya menghadap kiblat sebelum bertakbir (syarah dari Imam alwi abbas al Maliki kitab Ibanatul ahkam)

3. Bertakbir,
yaitu membuka shalat dalam takbirratul ikhram (pendapat terbanyak dari Imam Syafi’I, Imam Hambali dan Imam Maliki bahwa takbiratul ikhram wajib dengan lafdz ‘Allahhu Akbar’).

4. Membaca Alfatihah,
para ulama sepakat Imam Syafi’I, Imam Hambali dan Imam Maliki wajibnya membaca Alfatihah disetiap rakaatnya. sebagaimana Hadits Rasulullah saw : “ Tidak sempurna shalat seseorang bila tidak membaca biummil Qur’an (Al Fatihah)” (HR. Bukhari dan Muslim).

Menngenai posisi kedua tangan (bersedekap) setelah takbir (pada waktu berdiri), Berkata Alhafidh Imam Nawawi : “Meletakkannya dibawah dadanya dan diatas pusarnya, inilah madzhab kita yg masyhur, dan demikianlah pendapat Jumhur (terbanyak), dalam pendapat Hanafi dan beberapa imam lainnya adalah menaruh kedua tangan dibawah pusar, menurut Imam Malik boleh memilih antara menaruh kedua tangan dibawah dadanya atau melepaskannya kebawah dan ini pendapat Jumhur dalam mazhabnya dan yg masyhur pada mereka” (Syarh Imam Nawawi ala shahih Muslim Juz 4 hal 114)..

Dari penjelasan ini fahamlah kita bahwa pendapat yg Jumhur (kesepakatan terbanyak dari seluruh Imam dan Muhaddits) adalah menaruh kedua tangan diantara dada dan pusar DIBAWAH DADA DI ATAS PUSER, walaupun riwayat yg mengatakan diatas dada itu shahih, namun pendapat Ibn Mundzir “bahwa hal itu tak ada kejelasan yg nyata, bahwa Nabi saw menaruh kedua tangannya diatas dada, maka orang boleh memilih” (Aunul Ma’bud Juz 2 hal 323.

Adapun kitab “sifat shalat nabi” yg ditulis Syaikh nashiruddin Albani adalah kitab yg mengajarkan kesesatan!. Dalam buku ini Albany mengajarkan satu lagi kesesatan dalam cara shalat yaitu “tangan bersedekap diatas dada”. Sungguh ini adalah perkataan2 yng menyelisihi imam 4 madzab Ahlusunnah!.

5. Rukuk,
diriwayatkan oleh sahabat Rasulullah saw Ubbayd assaa’idi ra berkata : “bahwasannya melihat Rasulullah saw jika bertakbir kedua tangannya sejajar dengan bahunya, jika berukuk kedua tangannnya memegang kedua lututnya, sampai dengan akhir…..” ( HR. Imam Bukhari dan Muslim)

6. Tuma’ninah dalam berrukuk,
sebagaimana hadits 1 diatas “…kemudian engkau berrukuk hingga tuma’ninah dalam berukuk…”

7. I’tidal,
sebagaimana hadits 1 diatas “… kemudian angkatlah kepalamu sampai engkau meluruskan badanmu berdiri (I’tidal)…”

8. Tuma’ninah dalam I’tidal,
sebagaimana hadits 1 diatas “…Hingga engkau bertuma’ninah dalam berdirimu…”

Mengenai Qunut, memang terdapat Ikhtilaf pada 4 madzhab, masing masing mempunyai pendapat, sebagaimana Imam Syafii mengkhususkannya pada setelah ruku pada rakaat kedua di shalat subuh.., dan Imam Malik mengkhususkannya pada sebelum ruku pada Rakaat kedua di shalat subuh (Ibanatul Ahkam fii Syarhi Bulughulmaram Bab I),

mengenai Qunut dengan mengangkat kedua tangan telah dilakukan oleh Rasul saw dan para sahabat, maaf saya tak bisa menyebut satu persatu, namun hal itu teriwayatkan pada : Sunan Imam Baihaqi Alkubra Juz 2 hal 211 Bab Raf’ul yadayn filqunut, Sunan Imam Baihaqi ALkubra Juz 3 hal 41, Fathul Baari Imam Ibn Rajab Kitabusshalat Juz 7 hal 178 dan hal 201, Syarh Nawawi Ala shahih Muslim Bab Dzikr Nida Juz 3 hal 324, dan banyak lagi.

Lagi-lagi syaikh alBany (wahaby) membuat bid’ah baru dalam shalat, yaitu “Tangan bersedekap pada waktu i’tidal”….ini adalah bid’ah yang dibuat-buat. Tidak ada dalil yang menunjukan perkara ini, dan hal ini tidak pula dicontohkan oleh Rasulullah dan tidak dijumpai dalam fatwa-fatwa imam ahlusunnah (imam-imam 4 madzab). Lihatlah orang-orang yg terpengaruh kitab sesat “sifat shalat nabi karya albani” mereka merasa shalat mereka yang paling benar dan mereka bersedekap setelah i’tidal (ini adalah bid’ah yang nyata!).

9. Sujud pertama dan Sujud kedua,
sebagaimana hadits 1 diatas “…kemudin bersujut hingga engkau bertuma’ninah dalam bersujut…” dan Hadits Rasulullah saw : “aku diperintah untuk bersujud dengan 7 anggota tubuh (atas dahi, kedua tangan, kedua lutut dan jari-jari kaki)” ( HR. Mutafaqul’alayh) . Sabda Rasul saw : “Bahwa engkau sujud maka taruhlah kedua telapak tanganmu dan angkatlah kedua sikumu” (HR. Muslim)

10. Tuma’ninah dalam sujud pertama dan tuma’ninah dalam sujud kedua, sebagaimana hadits 1 diatas “…kemudin bersujud hingga engkau bertuma’ninah dalam bersujud…”

11. Duduk diantara dua sujud,
sebagaimana hadits 1 diatas “…kemudin angkat kepalamu (duduk antara 2 sujud) …”

12. Tuma’ninah diantara dua sujud,
sebagaimana hadits 1 diatas “…hingga engkau bertuma’ninah dalam dudukmu…”

13. Tasyahud akhir,
Riwayat Muslim dari Ibn Abbas berkata Rasul saw mengajari kami tasyahud “Attahiyatul mubaarakatus shalawatutthoybatul illah…” sampai dengan akhir.

Mengenai mengucapkan “Assalamualaika ayyuhannabiyy wr wb”, adalah wajib dan merupakan Syarat Sah shalat, demikian dalam Madzhab Syafii, mengenai pendapat para muhaddits lainnya bahwa setelah wafat mereka merubah pembacaan salam itu maka Imam Syafii tetap berpegang pada yg diajarkan langsung oleh Rasul saw dimasa hidupnya,

dan Jumhur (sebagian besar) ulama tetap berpegang pada lafadh yg diajarkan dimasa hidupnya Nabi saw, demi menjaga lafadh shalat yg diajarkan oleh Rasul saw (Atahdzir wattanwir Juz 11 hal 31 dan didalam madzhab syafii tidak sah terkecuali mengucapkan “Assalamualaika ayyuhannabiyyu warahmatullah wabarakatuh” (AL Majmu’ Juz 4 hal 81),

dan Imam syafii memang merupakan satu satunya Imam yg sangat berhati hati dalam memutuskan hukum dan fatwa, terbukti sebagian besar ulama bermadzhabkan syafii.

Adapun kitab “sifat shalat nabi” yg ditulis Syaikh nashiruddin Albani adalah kitab yg mengajarkan kesesatan!. Dalam buku ini Albany melarang membaca “Assalamualaika ayyuhannabiyyu warahmatullah wabarakatuh” ini adalah pendapat yg lemah dan menyesatkan umat. Albani mengutip pendapat ini secara tidak lengkap dari kitab Fathul Bari (Ibnu Hajar Atsqalani), padahal ibun Hajar Atsqalani adalah jelas-jelas ulama bermadzab syafei! dan dalam kitab Fathul Bari (Ibnu Hajar Atsqalani) menyebutkan berbagai pendapat dalam bacaaan tahiyat hanya untuk menambah wawasan pembaca mengenai bacaan tahiyat shalat, tetapi bacaan tahiyat yang paling shahih adalah Pendapat Imam Syafii tetap berpegang pada yg diajarkan langsung oleh Rasul saw dimasa hidupnya, dan Jumhur (sebagian besar) ulama tetap berpegang pada lafadh yg diajarkan dimasa hidupnya Nabi saw, demi menjaga lafadh shalat yg diajarkan oleh Rasul saw (Atahdzir wattanwir Juz 11 hal 31

14. Duduk diTasyahud akhir,
sebagaimana hadits 2 diatas “ ketika duduk untuk berTasyahud…”

15. Bershalawat kepada Rasul saw,
sebagaimana hadits 3 diatas “ Kita diperintah untuk bershalat.. maka bagaimana kami bershalawat keatasmu…”. Imam Syafi’I berpendapat bahwa beshalawat atas Rasul saw dan keluarganya dalam shalat adalah Wajib bagi kita, sebagaimana hadits 3 diatas.

ucapan ucapan itu boleh saja dilakukan dan boleh tidak, karena tak ada perintah dalam hadits beliau saw yg menjelaskan kita harus memanggil dg Sayyidina atau lainnya.
maka menambahi nama sahabat dg Radhiyallahu ‘anhu pun boleh atau boleh pula tidak, atau saat shalat kita membaca surat dan menyebut nama para nabi, maka boleh mengucapkan / menambahkan alaihissalam, namun yg jadi masalah adalah mereka yg “tak mau” atau bahkan “melarang” menyebut sayyidina pada para sahabat bahkan pada Rasul saw
karena Rasul saw memperbolehkannya, sebagaimana sabda Beliau saw : “janganlah kalian berkata : beri makan Rabb mu, wudhu kan Rabb mu (Rabb juga bermakna pemilik, ucapan ini adalah antara budak dan tuannya dimasa jahiliyah), tapi ucapkanlah (pada tuan kalian) Sayyidy dan Maulay (tuanku dan Junjunganku) , dan jangan pula kalian (para pemilik budak) berkata pada mereka : wahai Hambaku, tapi ucapkanlah : wahai anak, wahai pembantu” (shahih Bukhari hadits no.2414) hadits semakna dalam Shahih Muslim hadits no.2249.

maka jelaslah bla budak saja diperbolehkan mengucapkan hal itu pada tuannya, bagaimana kita kepada sahabat yg mereka itu adalah guru guru mulia seluruh muslimin, sebagaimana ucapan yg masyhur dikalangan sahabat : “aku adalah budak bagi mereka yg mengajariku satu huruf”, atau hadits Nabi saw yg bersabda : “bila seseorang telah mengajarkanmu satu ayat maka engkau telah menjadi budaknya” maksudnya sepantasnya kita memuliakan guru guru kita, lebih lebih lagi para sahabat, karena par sahabat sendiri satu sama lain mengucapkan

Rasul saw bersabda dihadapan para sahabat seraya menunjuk Hasan bin Ali ra anhuma : “sungguh putraku ini (hasan bin Ali) adalah Sayyid, dan ia akan mendamaikan dua kelompok muslimin” (shahih Bukhari hadits no.3430, juga dg hadits yg semakna pada hadits no.2557)

berkata Umar bin Khattab ra kepada Abubakar shidiq ra : “aku membai’atmu, engkau adalah sayyiduna, wa khairuna, wa ahibbuna” (engkaulah pemimpin kami, yg terbaik dari kami, dan yg tercinta dari kami). (shahih Bukhari hadits no.3467)
Umar ra berkata kepada Bilal dg ucapan sayyidina. (shahih Bukhari hadits no..3544).
dan masih banyak lagi dalil dalil shahih mengenai hal ini.

16. Salam,
sebagaimana hadits 4 diatas “sesungguhnya Rasulullah saw menutup shalatnya dengan salam” (HR. Imam Bukhari dan Muslim). Sebagaimana hadits 4 maka para Imam beritifak bahwa salam awal wajib bagi seorang imam atau ma’mum atau sendiri dan salam kedua sunah, dan paling sedikitnya salam (Assalamu’alaikum) dikarnakan penduduk madinah melakukannya. (Kitab Ibbanatul Ahkam: Imam Alwi bin Abbas al maliki)

17. Tertib,
Sebagaimana urutan rukun – rukun hadits diatas.

Kesejukan kasih sayang Nya


ASSALAMUALAIKUM WARROHMATULLOHI WABARROKATUH
Kesejukan kasih sayang Nya semoga selalu menerangi hari hari anda dg kebahagiaan,

Saudaraku yg di mulyakan Allah
mengenai asal muasal permasalahan, adalah adzan dan iqamah, dan kedua hal ini boleh saja dilakukan kapanpun dan bukan hanya diwaktu shalat, bahkan Rasul saw menjadikan adzan sebagai sarana untuk memanggil sahabat agar datang berkumpul jika ada pengumuman,

mengenai riwayat tsb dijelaskan oleh Imam Hakim dalam Mustadrak ala shahihain bahwa Rasul saw mengazankan ditelinga husein ketika dilahirkan oleh Fathimah ra. berkata Imam Hakim bahwa hadits ini shahih dan memenuhi persyaratan Bukhari dan Muslim namun mereka tak menampilkannya.
dan imam tirmidziy menjelaskan bhwa hadits ini hasan shahih.
demikian pula diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu dawud dan menshahihkannya.
demikian pula dijelaskan oleh Al Imam Assyaukani dalam kitabnya Naylul Awtar, bahwa hadits itu shahih.
dan dijelaskan pada arsip perpaduan ahlul hadits, bahwa hadits tsb ada yg mendhoifkan dan ada yg menshahihkan maka hukumnya hasan, boleh dijadikan hujjah.

apalagi jika diperkuat oleh Hujjatul Islam Al Imam Nawawi, Hujjatul Islam Al Imam Assyaukaniy, Al Imam Tirmidziy, Al Imam Ahmad, dll.

mengenai albani, dia bukan seorang pakar hadits, hanya menukil nukil dari sisa hadits yg ada, ia tak mencapai derajat ALhafidh (hafal 100.000 hadits dg sanad dan hukum matannya), ia tak pula mencapai derajat Hujjatul Islam (hafal 300.000 hadits dg sanad dan hukum matannya,
namun ia hanya menukil nukil dan menyambung nyambungkan sana sini lalu berfatwa, maka fatwanya batil, dan hukum yg ia keluarkan mardud (tertolak), dan mengikutinya adalah dhalal (sesat).

karena hadita hadits yg ada masa kini sudah sangat sedikit, sebagaimana Imam Ahmad bin Hanbal hafal 1 juta hadits berikut sanad dan hukum matannya (rujuk Tadzkiratul Huffadh dll). namun Imam Ahmad hanya sempat menulis sekitar 20 ribu hadits dalam musnadnya, maka 980.000 hadits itu sirna tak sempat tertuliskan, demikian pula imam imam lainnya.

setelah 90% hadits yg ada dimasa itu sirna, tinggallah semua hadits yg ada masa kini tak mencapai 80 ribu hadits, maka seorang penukil mengorek ngorek sisa sisa dari 10% hadits itu dan berkata : hadits ini mungkar, hadits ini dusta, hadits ini palsu..!

apakah anda akan dengar fatwanya?, bagaimana jika hadits itu justru shahih riwayat Imam Bukhari atau Imam Muslim atau imam lainnya namun tak sempat mereka tuliskan dimasanya.

lalu si manusia satu ini mengatakan bahwa hadits itu dusta..!,

padahal Rasul saw bersabda : "Barangsiapa yg berdusta atas ucapanku maka ia mengambil tempatnya di neraka" (shahih Bukhari)

dan Rasul saw bersabda : :"sejahat jahat dosa muslim pada muslim lainnya pada ummat ini adalah orang yg mempermasalahkan hal yg halal, lalu menjadi haram sebab ia mempermasalahkannya" (Shahih Muslim)

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Iblis Terpaksa Bertamu Kepada Rasulullah SAW


ASSALAMUALAIKUM WARROHMATULLOHI WABARROKATUH

Iblis Terpaksa Bertamu Kepada Rasulullah SAW.... Diriwayatkan
dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas: Ketika kami sedang bersama
Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba – tiba terdengar
panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? sebab kalian akan membutuhkanku. ”Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil? ”Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu. ”Beliau melanjutkan, “itu iblis, laknat Allah bersamanya. ”Umar bin Khattab berkata: “izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah. ”Nabi
menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah
memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu
untuknya, sebab dia telah diperintahkan untuk ini, pahamilah apa yang
hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik. ”Ibnu Abbas
RA berkata: “pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang
cacat satu matanya. di janggutnya terdapa 7 helai rambut seperti rambut
kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir
sapi. ”Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad, salam untukmu para hadirin. ”Rasulullah SAW lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”Siapa yang memaksamu?”“Seorang malaikat utusan Allah mendatangiku dan berkata”:“Allah
SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan
diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawabalah
dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau
berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup
angin.“ oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang
hendak kau tanyakan. jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap
musuhku. tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada
cacian musuh.“ Orang Yang Dibenci Iblis...... Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”“Siapa selanjutnya ?”“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”“lalu siapa lagi ?”“Orang Aliim dan wara’ (Loyal)”“Lalu siapa lagi ?”“Orangyang selalu bersuci.”“Siapa lagi ?”“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain.““apa tanda kesabarannya ?““Wahai
Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain
selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang – orang yang sabar.““Selanjutnya apa ?““Orang kaya yang bersyukur.““apa tanda kesyukurannya ?”“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya. ”“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu ???““Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.““Umar bin Khattab ???”“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.““Usman bin Affan ???““Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”“Ali bin Abi Thalib ???““Aku
berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku
dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin
Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT) Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis..... “Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat ???““aku merasa panas dingin dan gemetar.““Kenapa ???““Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.““Jika seorang umatku berpuasa ???““Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”“Jika ia berhaji ???““Aku seperti orang gila.““Jika ia membaca al-Quran ???““Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.““Jika ia bersedekah ???““Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”“mengapa bisa begitu ???““sebab
dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. yaitu keberkahan dalam
hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara
dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari
dirinya.““apa yang dapat mematahkan pinggangmu ???““suara kuda perang di jalan Allah.““Apa yang dapat melelehkan tubuhmu ???““taubat orang yang bertaubat.““apa yang dapat membakar hatimu ???““istighfar di waktu siang dan malam.”“Apa yang dapat mencoreng wajahmu ???”“sedekah yang diam-diam.““Apa yang dapat menusuk matamu ???““Shalat fajar.““Apa yang dapat memukul kepalamu ???““Shalat berjamaah.”“Apa yang paling mengganggumu ???““Majelis para ulama.““bagaimana cara makanmu ???““dengan tangan kiri dan jariku.““dimanakah kau menaungi anak-anakmu di musim panas ???““di bawah kuku manusia. Manusia Yang Menjadi Teman Iblis....... “Siapa temanmu wahai Iblis???““Pemakan riba.““Siapa sahabatmu???““Pezina.““Siapa teman tidurmu???““Pemabuk..”“Siapa tamumu???““Pencuri.““Siapa utusanmu???““Tukang sihir.““Apa yang membuatmu gembira???““Bersumpah dengan cerai.”“Siapa kekasihmu???““Orangyang meninggalkan shalat jumaat““Siapa manusia yang paling membahagiakanmu???““orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.” Iblis Tidak Berdaya Di Hadapan Orang Yang Ikhlas..... Rasulullah SAW lalu bersabda: “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu. “Iblis segera menimpali:“tidak,
tidak, takkan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir.
Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke
dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku.Demi yang
menciptakan diriku dan memberikan ku kesempatan hingga hari akhir, aku
akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang
bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh,
kecuali hamba Allah yang ikhlas. ”“Siapa orang yang ikhlas menurutmu ??? ”“Tidakkah
kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan
perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak
menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjunang, aku bisa
pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama
seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu
terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.“Iblis Dibantu
oleh 70.000 anak-anaknyaTahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai
70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan. Sebagian ada yang
aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk menggangu anak-anak
muda, sebagian untuk menganggu orang-orang tua, sebagian untuk
menggangu wanita-wanita tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan
kepada para Zahid. Aku punya anak yang suka
mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah.
tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah. Aku
punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang
mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya
terhapus. Aku punya anak yang senang berada di lidah
manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada
manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus. Pada
setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di
pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang
memandanginya.Syaithan juga berkata,”keluarkan tanganmu”, lalu ia
mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya. Mereka,
anak-anakku selalu menyusup dan berubah dari satu kondisi ke kondisi
lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia
hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka. Akhirnya
mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.Tahukah
kamu, Muhammad? Bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama
70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika.
Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur. Cara Iblis Menggoda...... Tahukah kau Muhammad.... dusta berasal dari diriku?Akulah mahluk pertama yang berdusta. Pendusta adalah sahabatku...barang siapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku. Tahukah kau Muhammad ???Aku
bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar-benar
menasihatinya.Sumpah dusta adalah kegemaranku.Ghibah (gosip) dan Namimah
(Adu domba) kesenanganku.Kesaksian palsu kegembiraanku.Orang yang
bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau
hanya sekali dan walaupun ia benar. sebab barang siapa membiasakan
dengan kata-kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia
akan beranak cucu hingga hari kiamat. Jadi semua anak-anak zina dan ia
masuk neraka hanya karena satu kalimat, CERAI. Wahai
Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak
berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih
sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu,
maka shalat itu dipukulkannya ke mukanya..Jika ia berhasil
mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya
‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh. pada saat iatu aku usap dengan
tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan ‘shalatmu tidak sah’\Bukankah
kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan
dipukul.Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia pun
shalat seperti ayam yang mematuk beras. jika ia berhasil mengalahkanku
dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia
mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.Kamu
tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah
menjadi wajah keledai. Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup
hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya
ketika menguap, syaithan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya
menjadi bertambah serakah dan gila dunia. Dan iapun semakin taat padaku. Kebahagiaan
apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan
shalat. aku katakan padaknya, ‘kamu tidak wajib shalat, shalat hanya
wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit dan miskin
tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.’Ia pun mati dalam
kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan
menemuinya dalam kemurkaan. Wahai Muhammad, jika aku
berdusta Allah akan menjadikanku debu. Wahai Muhammad, apakah kau akan
bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari
islam?“ 10 Permintaan Iblis Kepada Allah SWT..... “Berapa yang kau pinta dari Tuhanmu ??? ”“10 macam. ““Apa saja ??? ”“Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan. Allah
berfirman, “berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan
janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.” (QS Al-Isra
:64) Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya.Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba,Aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.Aku
minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang
berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan
ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada
syaithan.Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal. Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.Aku minta agar Allah memberikanku saudara , maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku. Allah berfirman: “orang-orang boros adalah saudara-saudara syaithan.” (QS Al-Isra : 27) Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku. Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.Allah menjawab, “silahkan”, aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat. Iblis
berkata: “wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun,
aku hanya bisa membisikan dan menggoda.” Jika aku bisa menyesatkan, tak
akan tersisa seorangpun. Sebagaimana dirimu, kau tidak bisa memberi
hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah. Jika
kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi
ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang
yang telah ditentukan sengsara.Orang yang bahagia adalah orang yang
telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. dan orang yang sengsara
adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan
ibunya. Rasulullah SAW lalu membaca ayat: “Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud :118 – 119) juga membaca, “Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku.” (QS Al-Ahzab : 38) Iblis lalu berkata: "Wahai
Rasul Allah takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha
Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin
pendudk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk-mahluk
celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini
akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong.“

WASALLAMUALAIKUM WARROHMATULLOHI WABARROKATUH

Tebarkan Salam



salam sesuai perintah Nabi SAW & beri saudaramu senyuman manis,
agar kita dapat hidup lebih rukun. Hingga akhirnya setan akan sedih
melihat kita hidup dalam kebersamaan, karena tugas utama setan adalah
menebarkan permusuhan di tengah-tengah umat.


”Sungguh menyenangkan apabila kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW hidup dengan damai, rukun, tenteram, bersatu padu
menegakkan agama ini. Kalaupun ada perbedaan pendapat, selayaknya
disikapi dengan santun & penuh etika, bukan dengan sumpah serapah
& saling mencela, apalagi sampai menyesatkan sesama muslimin.”

"Barangsiapa mengatakan kepada saudaranya dengan Wahai
Kafir, maka kekafiran itu kembali kepada salah satunya "

Begitulah juga sesiapa yang menuduh seorang Muslim dengan tuduhan syirik maka orang yang menuduh itu sendiri akan jatuh ke dalam kesyirikan tersebut sebagaimana yang telah diterangkan dalam hadith dari Huzaifah bin Yaman di mana RasuluLlah sallaLLahu 'alaihi wasallam bersabda yang bererti

Dalam sahih Bukhari pada hadith nombor 2227 disebutkan bahawa Nabi sallaLLahu 'alaihi wasallam telah bersabda yang bererti :
"Barangsiapa yang melaknat seorang Mukmin maka itu seperti membunuhnya dan barangsiapa yang menuduh seorang Mukmin dengan kekafiran maka itu seperti membunuhnya."
Lihatlah betapa besar implikasi orang yang menghukum kafir, musyrik tanpa hak ke atas umat Islam.

Bukankah telah disabdakan oleh RasuluLLah yang bererti : Dari Abi Hamzah bin Malik radiyaLLahu 'anhu, khadam RasuluLLah sallaLlahu 'alaihi wasallam dari Nabi sallaLLahu 'alaihi wasallam sabdanya :
Tiada sempurna iman seorang kamu hingga ia mencintai saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya.
(Riwayat Bukhari dan Muslim)

RENUNGAN (JIKA KITA Dimakamkan Hari Ini)


Perlahan, tubuhku ditutup tanah,
perlahan, semua pergi meninggalkanku,
masih terdengar jelas langkah langkah terakhir mereka
aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang,
sendiri, menunggu keputusan...

Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi,
Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal,
Apatah lagi sekedar tangan kanan, kawan dekat,
rekan bisnis, atau orang-orang lain,
aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.

Istriku menangis, sangat pedih, aku pun demikian,
Anakku menangis, tak kalah sedih, dan aku juga,
Tangan kananku menghibur mereka,
kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan,
tetapi aku tetap sendiri, disini,
menunggu perhitungan ...

Menyesal sudah tak mungkin,
Tobat tak lagi dianggap,
dan ma'af pun tak bakal didengar,
aku benar-benar harus sendiri...

YA ALLAH,
entah dari mana kekuatan itu datang,
setelah sekian lama aku tak lagi dekat dengan-Nya),
jika kau beri aku satu lagi kesempatan,
jika kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu,
beberapa hari saja...

Aku harus berkeliling, memohon ma'af pada mereka,
yang selama ini telah merasakan zalimku,
yang selama ini sengsara karena aku,
yang tertindas dalam kuasaku.
yang selama ini telah aku sakiti hati nya
yang selama ini telah aku bohongi

Aku harus kembalikan, semua harta kotor ini,
yang kukumpulkan dengan wajah gembira,
yang kukuras dari sumber yang tak jelas,
yang kumakan, bahkan yang kutelan.
Aku harus tuntaskan janji janji palsu yg sering ku umbar dulu

YA ALLAH
beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,
untuk berbakti kepada ayah dan ibu tercinta ,
teringat kata kata kasar dan keras yg menyakitkan hati mereka ,
maafkan aku ayah dan ibu ,
mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayang mu
beri juga aku waktu,
untuk berkumpul dengan istri dan anakku,
untuk sungguh sungguh beramal soleh ,
Aku sungguh ingin bersujud dihadap-Mu,
bersama mereka ...

begitu sesal diri ini
karena hari hari telah berlalu tanpa makna
penuh kesia sia an
kesenangan yg pernah kuraih dulu, tak ada artinya
sama sekali mengapa ku sia sia saja ,
waktu hidup yg hanya sekali itu
andai ku bisa putar ulang waktu itu ...

Aku dimakamkan hari ini,
dan semua menjadi tak terma'afkan,
dan semua menjadi terlambat,
dan aku harus sendiri,
untuk waktu yang tak terbayangkan ...

Nay Sudarminto

PERINGATAN MAULID NABI SAW


Ketika kita membaca kalimat diatas maka didalam hati kita sudah tersirat bahwa kalimat ini akan langsung membuat alergi bagi sebagian kelompok muslimin, saya akan meringkas penjelasannya secara ‘Aqlan wa syar’an, (logika dan syariah).

Sifat manusia cenderung merayakan sesuatu yang membuat mereka gembira, apakah keberhasilan, kemenangan, kekayaan atau lainnya, mereka merayakannya dengan pesta, mabuk mabukan, berjoget bersama, wayang, lenong atau bentuk pelampiasan kegembiraan lainnya, demikian adat istiadat diseluruh dunia.

Sampai disini saya jelaskan dulu bagaimana kegembiraan atas kelahiran Rasul saw.

Allah merayakan hari kelahiran para Nabi Nya

Firman Allah : “(Isa berkata dari dalam perut ibunya) Salam sejahtera atasku, di hari kelahiranku, dan hari aku wafat, dan hari aku dibangkitkan” (QS Maryam 33)

Firman Allah : “Salam Sejahtera dari kami (untuk Yahya as) dihari kelahirannya, dan hari wafatnya dan hari ia dibangkitkan” (QS Maryam 15)

Rasul saw lahir dengan keadaan sudah dikhitan (Almustadrak ala shahihain hadits no.4177)

Berkata Utsman bin Abil Ash Asstaqafiy dari ibunya yang menjadi pembantunya Aminah ra bunda Nabi saw, ketika Bunda Nabi saw mulai saat saat melahirkan, ia (ibu utsman) melihat bintang bintang mendekat hingga ia takut berjatuhan diatas kepalanya, lalu ia melihat cahaya terang benderang keluar dari Bunda Nabi saw hingga membuat terang benderangnya kamar dan rumah (Fathul Bari Almasyhur juz 6 hal 583)

Ketika Rasul saw lahir kemuka bumi beliau langsung bersujud (Sirah Ibn Hisyam)

Riwayat shahih oleh Ibn Hibban dan Hakim bahwa Ibunda Nabi saw saat melahirkan Nabi saw melihat cahaya yang terang benderang hingga pandangannya menembus dan melihat Istana Istana Romawi (Fathul Bari Almasyhur juz 6 hal 583)

Malam kelahiran Rasul saw itu runtuh singgasana Kaisar Kisra, dan runtuh pula 14 buah jendela besar di Istana Kisra, dan Padamnya Api di Kekaisaran Persia yang 1000 tahun tak pernah padam. (Fathul Bari Almasyhur juz 6 hal 583)

Kenapa kejadian kejadian ini dimunculkan oleh Allah swt?, kejadian kejadian besar ini muncul menandakan kelahiran Nabi saw, dan Allah swt telah merayakan kelahiran Muhammad Rasulullah saw di Alam ini, sebagaimana Dia swt telah pula membuat salam sejahtera pada kelahiran Nabi nabi sebelumnya.

Rasulullah saw memuliakan hari kelahiran beliau saw

Ketika beliau saw ditanya mengenai puasa di hari senin, beliau saw menjawab : “Itu adalah hari kelahiranku, dan hari aku dibangkitkan” (Shahih Muslim hadits no.1162).

Dari hadits ini sebagian saudara2 kita mengatakan boleh merayakan maulid Nabi saw asal dengan puasa.

Rasul saw jelas jelas memberi pemahaman bahwa hari senin itu berbeda dihadapan beliau saw daripada hari lainnya, dan hari senin itu adalah hari kelahiran beliau saw. Karena beliau saw tak menjawab misalnya : “oh puasa hari senin itu mulia dan boleh boleh saja..”, namun beliau bersabda : “itu adalah hari kelahiranku”, menunjukkan bagi beliau saw hari kelahiran beliau saw ada nilai tambah dari hari hari lainnya.

Contoh mudah misalnya zeyd bertanya pada amir : “bagaimana kalau kita berangkat umroh pada 1 Januari?”, maka amir menjawab : “oh itu hari kelahiran saya”. Nah.. bukankah jelas jelas bahwa zeyd memahami bahwa 1 januari adalah hari yang berbeda dari hari hari lainnya bagi amir?, dan amir menyatakan dengan jelas bahwa 1 januari itu adalah hari kelahirannya, dan berarti amir ini termasuk orang yang perhatian pada hari kelahirannya, kalau amir tak acuh dengan hari kelahirannya maka pastilah ia tak perlu menyebut nyebut bahwa 1 januari adalah hari kelahirannya, dan Nabi saw tak memerintahkan puasa hari senin untuk merayakan kelahirannya, pertanyaan sahabat ini berbeda maksud dengan jawaban beliau saw yang lebih luas dari sekedar pertanyaannya, sebagaimana contoh diatas, Amir tak mmerintahkan umroh pada 1 januari karena itu adalah hari kelahirannya, maka mereka yang berpendapat bahwa boleh merayakan maulid hanya dengan puasa saja maka tentunya dari dangkalnya pemahaman terhadap ilmu bahasa.

Orang itu bertanya tentang puasa senin, maksudnya boleh atau tidak?, Rasul saw menjawab : hari itu hari kelahiranku, menunjukkan hari kelahiran beliau saw ada nilai tambah pada pribadi beliau saw, sekaligus diperbolehkannya puasa dihari itu. Maka jelaslah sudah bahwa Nabi saw termasuk yang perhatian pada hari kelahiran beliau saw, karena memang merupakan bermulanya sejarah bangkitnya islam.

Sahabat memuliakan hari kelahiran Nabi saw

Berkata Abbas bin Abdulmuttalib ra : “Izinkan aku memujimu wahai Rasulullah..” maka Rasul saw menjawab: “silahkan..,maka Allah akan membuat bibirmu terjaga”, maka Abbas ra memuji dengan syair yang panjang, diantaranya : “… dan engkau (wahai nabi saw) saat hari kelahiranmu maka terbitlah cahaya dibumi hingga terang benderang, dan langit bercahaya dengan cahayamu, dan kami kini dalam naungan cahaya itu dan dalam tuntunan kemuliaan (Al Qur’an) kami terus mendalaminya” (Mustadrak ‘ala shahihain hadits no.5417)

Kasih sayang Allah atas kafir yang gembira atas kelahiran Nabi saw

Diriwayatkan bahwa Abbas bin Abdulmuttalib melihat Abu Lahab dalam mimpinya, dan Abbas bertanya padanya : “bagaimana keadaanmu?”, abu lahab menjawab : “di neraka, Cuma diringankan siksaku setiap senin karena aku membebaskan budakku Tsuwaibah karena gembiraku atas kelahiran Rasul saw” (Shahih Bukhari hadits no.4813, Sunan Imam Baihaqi Alkubra hadits no.13701, syi’bul iman no.281, fathul baari Almasyhur juz 11 hal 431).

Walaupun kafir terjahat ini dibantai di alam barzakh, namun tentunya Allah berhak menambah siksanya atau menguranginya menurut kehendak Allah swt, maka Allah menguranginya setiap hari senin karena telah gembira dengan kelahiran Rasul saw dengan membebaskan budaknya.

Walaupun mimpi tak dapat dijadikan hujjah untuk memecahkan hukum syariah, namun mimpi dapat dijadikan hujjah sebagai manakib, sejarah dan lainnya, misalnya mimpi orang kafir atas kebangkitan Nabi saw, maka tentunya hal itu dijadikan hujjah atas kebangkitan Nabi saw maka Imam imam diatas yang meriwayatkan hal itu tentunya menjadi hujjah bagi kita bahwa hal itu benar adanya, karena diakui oleh imam imam dan mereka tak mengingkarinya.

Rasulullah saw memperbolehkan Syair pujian di masjid

Hassan bin Tsabit ra membaca syair di Masjid Nabawiy yang lalu ditegur oleh Umar ra, lalu Hassan berkata : “aku sudah baca syair nasyidah disini dihadapan orang yang lebih mulia dari engkau wahai Umar (yaitu Nabi saw), lalu Hassan berpaling pada Abu Hurairah ra dan berkata : “bukankah kau dengar Rasul saw menjawab syairku dengan doa : wahai Allah bantulah ia dengan ruhulqudus?, maka Abu Hurairah ra berkata : “betul” (shahih Bukhari hadits no.3040, Shahih Muslim hadits no.2485)

Ini menunjukkan bahwa pembacaan Syair di masjid tidak semuanya haram, sebagaimana beberapa hadits shahih yang menjelaskan larangan syair di masjid, namun jelaslah bahwa yang dilarang adalah syair syair yang membawa pada Ghaflah, pada keduniawian, namun syair syair yang memuji Allah dan Rasul Nya maka hal itu diperbolehkan oleh Rasul saw bahkan dipuji dan didoakan oleh beliau saw sebagaimana riwayat diatas, dan masih banyak riwayat lain sebagaimana dijelaskan bahwa Rasul saw mendirikan mimbar khusus untuk hassan bin tsabit di masjid agar ia berdiri untuk melantunkan syair syairnya (Mustadrak ala shahihain hadits no.6058, sunan Attirmidzi hadits no.2846) oleh Aisyah ra bahwa ketika ada beberapa sahabat yang mengecam Hassan bin Tsabit ra maka Aisyah ra berkata : “Jangan kalian caci hassan, sungguh ia itu selalu membanggakan Rasulullah saw”(Musnad Abu Ya’la Juz 8 hal 337).

Pendapat Para Imam dan Muhaddits atas perayaan Maulid

1. Berkata Imam Al Hafidh Ibn Hajar Al Asqalaniy rahimahullah :

Telah jelas dan kuat riwayat yang sampai padaku dari shahihain bahwa Nabi saw datang ke Madinah dan bertemu dengan Yahudi yang berpuasa hari asyura (10 Muharram), maka Rasul saw bertanya maka mereka berkata : “hari ini hari ditenggelamkannya Fir’aun dan Allah menyelamatkan Musa, maka kami berpuasa sebagai tanda syukur pada Allah swt, maka bersabda Rasul saw : “kita lebih berhak atas Musa as dari kalian”, maka diambillah darinya perbuatan bersyukur atas anugerah yang diberikan pada suatu hari tertentu setiap tahunnya, dan syukur kepada Allah bisa didapatkan dengan pelbagai cara, seperti sujud syukur, puasa, shadaqah, membaca Alqur’an, maka nikmat apalagi yang melebihi kebangkitan Nabi ini?, telah berfirman Allah swt “SUNGGUH ALLAH TELAH MEMBERIKAN ANUGERAH PADA ORANG ORANG MUKMININ KETIKA DIBANGKITKANNYA RASUL DARI MEREKA” (QS Al Imran 164)

2. Pendapat Imam Al Hafidh Jalaluddin Assuyuthi rahimahullah :

Telah jelas padaku bahwa telah muncul riwayat Baihaqi bahwa Rasul saw ber akikah untuk dirinya setelah beliau saw menjadi Nabi (Ahaditsulmukhtarah hadis no.1832 dengan sanad shahih dan Sunan Imam Baihaqi Alkubra Juz 9 hal.300), dan telah diriwayatkan bahwa telah ber Akikah untuknya kakeknya Abdulmuttalib saat usia beliau saw 7 tahun, dan akikah tak mungkin diperbuat dua kali, maka jelaslah bahwa akikah beliau saw yang kedua atas dirinya adalah sebagai tanda syukur beliau saw kepada Allah swt yang telah membangkitkan beliau saw sebagai Rahmatan lil’aalamiin dan membawa Syariah utk ummatnya, maka sebaiknya bagi kita juga untuk menunjukkan tasyakkuran dengan Maulid beliau saw dengan mengumpulkan teman teman dan saudara saudara, menjamu dengan makanan makanan dan yang serupa itu untuk mendekatkan diri kepada Allah dan kebahagiaan. bahkan Imam Assuyuthiy mengarang sebuah buku khusus mengenai perayaan maulid dengan nama : “Husnulmaqshad fii ‘amalilmaulid”.

3. Pendapat Imam Al hafidh Abu Syaamah rahimahullah (Guru imam Nawawi) :

Merupakan Bid’ah hasanah yang mulia dizaman kita ini adalah perbuatan yang diperbuat setiap tahunnya di hari kelahiran Rasul saw dengan banyak bersedekah, dan kegembiraan, menjamu para fuqara, seraya menjadikan hal itu memuliakan Rasul saw dan membangkitkan rasa cinta pada beliau saw, dan bersyukur kepada Allah dengan kelahiran Nabi saw.

4. Pendapat Imamul Qurra’ Alhafidh Syamsuddin Aljazriy rahimahullah dalam kitabnya ‘Urif bitta’rif Maulidissyariif :

Telah diriwayatkan Abu Lahab diperlihatkan dalam mimpi dan ditanya apa keadaanmu?, ia menjawab : “di neraka, tapi aku mendapat keringanan setiap malam senin, itu semua sebab aku membebaskan budakku Tsuwaibah demi kegembiraanku atas kelahiran Nabi (saw) dan karena Tsuwaibah menyusuinya (saw)” (shahih Bukhari). maka apabila Abu Lahab Kafir yang Alqur’an turun mengatakannya di neraka mendapat keringanan sebab ia gembira dengan kelahiran Nabi saw, maka bagaimana dengan muslim ummat Muhammad saw yang gembira atas kelahiran Nabi saw?, maka demi usiaku, sungguh balasan dari Tuhan Yang Maha Pemurah sungguh sungguh ia akan dimasukkan ke sorga kenikmatan Nya dengan sebab anugerah Nya.

5. Pendapat Imam Al Hafidh Syamsuddin bin Nashiruddin Addimasyqiy dalam kitabnya Mauridusshaadiy fii maulidil Haadiy :

Serupa dengan ucapan Imamul Qurra’ Alhafidh Syamsuddin Aljuzri, yaitu menukil hadits Abu Lahab

6. Pendapat Imam Al Hafidh Assakhawiy dalam kitab Sirah Al Halabiyah

Berkata ”tidak dilaksanakan maulid oleh salaf hingga abad ke tiga, tapi dilaksanakan setelahnya, dan tetap melaksanakannya umat islam di seluruh pelosok dunia dan bersedekah pada malamnya dengan berbagai macam sedekah dan memperhatikan pembacaan maulid, dan berlimpah terhadap mereka keberkahan yang sangat besar”.

7. Imam Al hafidh Ibn Abidin rahimahullah

Dalam syarahnya maulid ibn hajar berkata : ”ketahuilah salah satu bid’ah hasanah adalah pelaksanaan maulid di bulan kelahiran nabi saw”

8. Imam Al Hafidh Ibnul Jauzi rahimahullah

Dengan karangan maulidnya yang terkenal ”al aruus” juga beliau berkata tentang pembacaan maulid, ”Sesungguhnya membawa keselamatan tahun itu, dan berita gembira dengan tercapai semua maksud dan keinginan bagi siapa yang membacanya serta merayakannya”.

Imam Al Hafidh Al Qasthalaniy rahimahullah Dalam kitabnya Al Mawahibulladunniyyah juz 1 hal 148 cetakan al maktab al islami berkata: ”Maka Allah akan menurukan rahmat Nya kpd orang yang menjadikan hari kelahiran Nabi saw sebagai hari besar”.

Imam Al hafidh Al Muhaddis Abulkhattab Umar bin Ali bin Muhammad yang terkenal dengan Ibn Dihyah alkalbi

Dengan karangan maulidnya yang bernama ”Attanwir fi maulid basyir an nadzir”

11. Imam Al Hafidh Al Muhaddits Syamsuddin Muhammad bin Abdullah Aljuzri

Dengan maulidnya ”urfu at ta’rif bi maulid assyarif”

12. Imam al Hafidh Ibn Katsir

Yang karangan kitab maulidnya dikenal dengan nama : ”maulid ibn katsir”

13. Imam Al Hafidh Al ’Iraqy

Dengan maulidnya ”maurid al hana fi maulid assana”

14. Imam Al Hafidh Nasruddin Addimasyqiy

Telah mengarang beberapa maulid : Jaami’ al astar fi maulid nabi al mukhtar 3 jilid, Al lafad arra’iq fi maulid khair al khalaiq, Maurud asshadi fi maulid al hadi.

15. Imam assyakhawiy

Dengan maulidnya al fajr al ulwi fi maulid an nabawi

16. Al allamah al faqih Ali zainal Abidin As syamhudi

Dengan maulidnya al mawarid al haniah fi maulid khairil bariyyah

17. Al Imam Hafidz Wajihuddin Abdurrahman bin Ali bin Muhammad As syaibaniy yang terkenal dengan ibn diba’

Dengan maulidnya addiba’i

18. Imam ibn hajar al haitsami

Dengan maulidnya itmam anni’mah alal alam bi maulid syayidi waladu adam

19. Imam Ibrahim Baajuri

Mengarang hasiah atas maulid ibn hajar dengan nama tuhfa al basyar ala maulid ibn hajar

20. Al Allamah Ali Al Qari’

Dengan maulidnya maurud arrowi fi maulid nabawi

21. Al Allamah al Muhaddits Ja’far bin Hasan Al barzanji

Dengan maulidnya yang terkenal maulid barzanji

23. Al Imam Al Muhaddis Muhammad bin Jakfar al Kattani

Dengan maulid Al yaman wal is’ad bi maulid khair al ibad

24. Al Allamah Syeikh Yusuf bin ismail An Nabhaniy

Dengan maulid jawahir an nadmu al badi’ fi maulid as syafi’

25. Imam Ibrahim Assyaibaniy

Dengan maulid al maulid mustofa adnaani

26. Imam Abdulghaniy Annanablisiy

Dengan maulid Al Alam Al Ahmadi fi maulid muhammadi”

27. Syihabuddin Al Halwani

Dengan maulid fath al latif fi syarah maulid assyarif

Imam Ahmad bin Muhammad Addimyati Dengan maulid Al Kaukab al azhar alal ‘iqdu al jauhar fi maulid nadi al azhar Asyeikh Ali Attanthowiy Dengan maulid nur as shofa’ fi maulid al mustofa

30. As syeikh Muhammad Al maghribi

Dengan maulid at tajaliat al khifiah fi maulid khoir al bariah.

Tiada satupun para Muhadditsin dan para Imam yang menentang dan melarang hal ini, mengenai beberapa pernyataan pada Imam dan Muhadditsin yang menentang maulid sebagaimana disampaikan oleh kalangan anti maulid, maka mereka ternyata hanya menggunting dan memotong ucapan para Imam itu, dengan kelicikan yang jelas jelas meniru kelicikan para misionaris dalam menghancurkan Islam.

Berdiri saat Mahal Qiyam dalam pembacaan Maulid

Mengenai berdiri saat maulid ini, merupakan Qiyas dari menyambut kedatangan Islam dan Syariah Rasul saw, dan menunjukkan semangat atas kedatangan sang pembawa risalah pada kehidupan kita, hal ini lumrah saja, sebagaimana penghormatan yang dianjurkan oleh Rasul saw adalah berdiri, sebagaimana diriwayatkan ketika sa’ad bin Mu’adz ra datang maka Rasul saw berkata kepada kaum anshar : “Berdirilah untuk tuan kalian” (shahih Bukhari hadits no.2878, Shahih Muslim hadits no.1768), demikian pula berdirinya Thalhah ra untuk Ka’b bin Malik ra.

Memang mengenai berdiri penghormatan ini ada ikhtilaf ulama, sebagaimana yang dijelaskan bahwa berkata Imam Alkhattabiy bahwa berdirinya bawahan untuk majikannya, juga berdirinya murid untuk kedatangan gurunya, dan berdiri untuk kedatangan Imam yang adil dan yang semacamnya merupakan hal yang baik, dan berkata Imam Bukhari bahwa yang dilarang adalah berdiri untuk pemimpin yang duduk, dan Imam Nawawi yang berpendapat bila berdiri untuk penghargaan maka taka apa, sebagaimana Nabi saw berdiri untuk kedatangan putrinya Fathimah ra saat ia datang, namun adapula pendapat lain yang melarang berdiri untuk penghormatan.(Rujuk Fathul Baari Almasyhur Juz 11 dan Syarh Imam Nawawi ala shahih muslim juz 12 hal 93)

Namun dari semua pendapat itu, tentulah berdiri saat mahal qiyam dalam membaca maulid itu tak ada hubungan apa apa dengan semua perselisihan itu, karena Rasul saw tidak dhohir dalam pembacaan maulid itu, lepas dari anggapan ruh Rasul saw hadir saat pembacaan maulid, itu bukan pembahasan kita, masalah seperti itu adalah masalah ghaib yang tak bisa disyarahkan dengan hukum dhohir, semua ucapan diatas adalah perbedaan pendapat mengenai berdiri penghormatan yang Rasul saw pernah melarang agar sahabat tak berdiri untuk memuliakan beliau saw.

Jauh berbeda bila kita yang berdiri penghormatan mengingat jasa beliau saw, tak terikat dengan beliau hadir atau tidak, bahwa berdiri kita adalah bentuk semangat kita menyambut risalah Nabi saw, dan penghormatan kita kepada kedatangan Islam, dan kerinduan kita pada nabi saw, sebagaimana kita bersalam pada Nabi saw setiap kita shalat pun kita tak melihat beliau saw.

Diriwayatkan bahwa Imam Al hafidh Taqiyuddin Assubkiy rahimahullah, seorang Imam Besar dan terkemuka dizamannya bahwa ia berkumpul bersama para Muhaddits dan Imam Imam besar dizamannya dalam perkumpulan yang padanya dibacakan puji pujian untuk nabi saw, lalu diantara syair syair itu merekapun seraya berdiri termasuk Imam Assubkiy dan seluruh Imam imam yang hadir bersamanya, dan didapatkan kesejukan yang luhur dan cukuplah perbuatan mereka itu sebagai panutan, dan berkata Imam Ibn Hajar Alhaitsamiy rahimahullah bahwa Bid’ah hasanah sudah menjadi kesepakatan para imam bahwa itu merupakan hal yang sunnah, (berlandaskan hadist shahih muslim no.1017 yang terncantum pada Bab Bid’ah) yaitu bila dilakukan mendapat pahala dan bila ditinggalkan tidak mendapat dosa, dan mengadakan maulid itu adalah salah satu Bid’ah hasanah,

Dan berkata pula Imam Assakhawiy rahimahullah bahwa mulai abad ketiga hijriyah mulailah hal ini dirayakan dengan banyak sedekah dan perayaan agung ini diseluruh dunia dan membawa keberkahan bagi mereka yang mengadakannya. (Sirah Al Halabiyah Juz 1 hal 137)

Pada hakekatnya, perayaan maulid ini bertujuan mengumpulkan muslimin untuk Medan Tablig dan bersilaturahmi sekaligus mendengarkan ceramah islami yang diselingi bershalawat dan salam pada Rasul saw, dan puji pujian pada Allah dan Rasul saw yang sudah diperbolehkan oleh Rasul saw, dan untuk mengembalikan kecintaan mereka pada Rasul saw, maka semua maksud ini tujuannya adalah kebangkitan risalah pada ummat yang dalam ghaflah, maka Imam dan Fuqaha manapun tak akan ada yang mengingkarinya karena jelas jelas merupakan salah satu cara membangkitkan keimanan muslimin, hal semacam ini tak pantas dimungkiri oleh setiap muslimin aqlan wa syar’an (secara logika dan hukum syariah), karena hal ini merupakan hal yang mustahab (yang dicintai), sebagaiman kaidah syariah bahwa “Maa Yatimmul waajib illa bihi fahuwa wajib”, semua yang menjadi penyebab kewajiban dengannya maka hukumnya wajib.

Contohnya saja bila sebagaimana kita ketahui bahwa menutup aurat dalam shalat hukumnya wajib, dan membeli baju hukumnya mubah, namun suatu waktu saat kita akan melakukan shalat kebetulan kita tak punya baju penutup aurat kecuali harus membeli dulu, maka membeli baju hukumnya berubah menjadi wajib, karena perlu dipakai untuk melaksanakan shalat yang wajib .

Contoh lain misalnya sunnah menggunakan siwak, dan membuat kantong baju hukumnya mubah saja, lalu saat akan bepergian kita akan membawa siwak dan baju kita tak berkantong, maka perlulah bagi kita membuat kantong baju untuk menaruh siwak, maka membuat kantong baju di pakaian kita menjadi sunnah hukumnya, karena diperlukan untuk menaruh siwak yang hukumnya sunnah.

Maka perayaan Maulid Nabi saw diadakan untuk Medan Tablig dan Dakwah, dan dakwah merupakan hal yang wajib pada suatu kaum bila dalam kemungkaran, dan ummat sudah tak perduli dengan Nabinya saw, tak pula perduli apalagi mencintai sang Nabi saw dan rindu pada sunnah beliau saw, dan untuk mencapai tablig ini adalah dengan perayaan Maulid Nabi saw, maka perayaan maulid ini menjadi wajib, karena menjadi perantara Tablig dan Dakwah serta pengenalan sejarah sang Nabi saw serta silaturahmi.

Sebagaimana penulisan Alqur’an yang merupakan hal yang tak perlu dizaman nabi saw, namun menjadi sunnah hukumnya di masa para sahabat karena sahabat mulai banyak yang membutuhkan penjelasan Alqur’an, dan menjadi wajib hukumnya setelah banyaknya para sahabat yang wafat, karena ditakutkan sirnanya Alqur’an dari ummat, walaupun Allah telah menjelaskan bahwa Alqur’an telah dijaga oleh Allah.

Hal semacam in telah difahami dan dijelaskan oleh para khulafa’urrasyidin, sahabat radhiyallahu’anhum, Imam dan Muhadditsin, para ulama, fuqaha dan bahkan orang muslimin yang awam, namun hanya sebagian saudara saudara kita muslimin yang masih bersikeras untuk menentangnya, semoga Allah memberi mereka keluasan hati dan kejernihan, amiin.

Tanda Munculnya Kemakmuran Bagi Muslimin-Muslimat


Assalamua’laikum warahmatullahi wabarakatuh,

قَالَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا تَقُومُ السَّاعَةُ، حَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ،وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ، وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ، وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ، وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ، وَهُوَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ، حَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمْ الْمَالُ، فَيَفِيضَ.

(صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah saw : “Tiada akan datang hari kiamat hingga tercabutnya ilmu, dan terjadi banyak gempa, dan waktu terasa bergulir cepat, dan munculnya banyak fitnah, dan banyaknya perkelahian dan pembunuhan, hingga berlimpah pada kalian harta, maka harta ditumpahkan seluas-luasnya” (Shahih Bukhari)



حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِيْ هَذَا الْجَمْعِ اْلعَظِيْمِ

Limpahan Puji kehadirat Allah subhanahu wata'ala Yang Maha Luhur, Yang Maha Menciptakan segala anugerah, dan berpadu segala anugerah terluhur Nya pada satu makhluk Yang Paling di Cintai Nya, Yang dengan mencintainya terbukalah kesempurnaan iman, yang pada setiap ucapan kalimat tuntunannya tersimpan rahasia keridhaan Allah, dan itulah anugerah terluhur, Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam Yang Allah utus sebagai pembawa dan pengenal iman, iman adalah kenikmatan terbesar bagi kita, dan Allah subhanahu wata'ala menerbitkan iman dengan Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagai matahari penerbitnya, menerangi kita sebagaimana firman Nya subhanahu wata'ala :

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا، وَدَاعِيًا إِلَى اللَّهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيرًا

“Wahai Nabi, Sungguh Ku utus engkau untuk menjadi saksi, saksi bagi setiap umatnya dan saksi bagi para Nabi yang terdahulu dan pembawa kabar gembira dan pembawa teguran dan sebagai penyeru kejalan Allah dengan izin Allah” (QS Al Ahzab 46)
Maksud kalimat “izin Allah” adalah seruan Beliau shallallahu 'alaihi wasallam itu demikian luhurnya dan tidak akan berhenti dengan wafatnya Beliau, tapi berkelanjutan dari zaman ke zaman abadi, menghantar manusia menuju keluhuran yang fana dan yang abadi.

akhi ukhti yang di muliakan Allah,
Demikian Sang Pemilik keabadian, telah menganugerahkan kepada kita seorang pemimpin dan imam yang sangat luhur yang dengan mengikuti Beliau terbitlah cinta Allah yang tidak di terima cinta kepada Allah kecuali dengan mengikuti Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Katakanlah jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam), maka kalian akan dicintai Allah dan Dia swt akan mengampuni dosa dosa kalian, dan Allah itu Maha Mengampuni dan Maha Berkasih sayang” (Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam)” (QS Ali Imran 31).Allah palingkan semua orang yang ingin mencintai Allah untuk mengikuti Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, kalian akan di Cintai Allah dengan mengikuti Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam

وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ

“Dan diampuni dosa – dosa kalian”
Allah semoga memberi kita kemudahan untuk mengikuti Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dhahiran wa bathinandidunia dan bersama Beliau di akhirat.

akhi ukhti yang di muliakan Allah,
Seraya berfirman Jallawa’ala :

الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ أَضَلَّ أَعْمَالَهُمْ، وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَآَمَنُوا بِمَا نُزِّلَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَهُوَ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ كَفَّرَ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَأَصْلَحَ بَالَهُمْ

“Mereka yang tidak mau beriman kepada Sang Nabi maka terhapuslah seluruh amal – amal baik mereka dan mereka yang beriman dan beramal Shaleh, beriman dengan apa yang Ku turunkan kepada Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, beliau itu adalah kebenaran dari Tuhan pemilik mereka semua yang memelihara seluruh mereka manusia keturunan Adam” (QS Muhammad 1-2)

Setiap detik didalam pemeliharaan Ilahi, pemandangannya, pendengarannya, lisannya, detak jantungnya, setiap nafasnya, yang semuanya berada didalam pemeliharaan Yang Maha Tunggal, ketika Allah mencabut satu darinya maka penglihatan tidaklagi bisa melihat kecuali dengan izin Nya, pendengaran tidak bisa mendengar kecuali dengan izin Nya, seluruh sel tubuh tidak akan berfungsi kecuali dengan perintah Nya, kecuali dengan instruksi Ilahi untuk terus berbakti kepada kita dan menopang apa yang kita inginkan baik dan buruknya dan kebaikan akan kembali kepada kita 10 kali lebih besar hingga 700 kali lebih besar dari kebaikan itu sendiri dan kejahatan akan kembali pula kepada kita satu kali saja, namun merugilah mereka yang berbuat kejahatan. Semoga Allah menjauhkan kita dari segala perbuatan yang jahat dhahir dan bathin, amin Allahumma amin.

“ketika mereka para sahabat merasakan banyak yang berbuat dosa dan kesalahan, hati mereka gundah dan tidak tenang ingin mendapatkan pengampunan yang jelas dari Allah maka Allah swt berfirman menceritkannya :

وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا

“mereka berdatangan kepadamu (wahai Muhammad), lalu mereka mohon pengampunan dosa kepada Allah subhanahu wata'ala dihadapan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallam memohonkan pengampunan dosa untuk mereka, (mereka itu yang datang kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan beristighfar mohon pengampunan kepada Allah di depan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam) akan menemui Allah menerima seluruh taubat mereka dan Allah akan berkasih sayang pada mereka” (QS Annisa 64)

Allah menyambut mereka yang berdatangan kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, beristighfar kepada Allah subhanahu wata'ala dihadapan Rasulullah, kenapa Allah subhanahu wata'ala riwayatkan dan sampaikan kejadian ini di dalam Al Qur’an padahal itu jarang terjadi pada shahabah, Allah ingin kemukakan bagaimana mulianya kedudukan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dihadapan Allah “mereka itu ketika telah mendhalimi diri mereka sendiri, banyak diantara mereka yang merasa banyak telah berbuat dosa datang kehadapanmu wahai Muhammad, mereka berdatangan kehadapan Rasulullah lalu baru beristighfar kepada Allah karena mereka tau cintanya kepada Allah paling banyak ada pada Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, mereka tidak tau kemana lagi harus mencari maaf dan cinta yang lebih besar dari pada duduk didekat Muhammad Rasulullah untuk mendapat pengampunan kepada Allah”

akhi ukhti yang di muliakan Allah,
Oleh sebab itu berkata Sayyidina Abu Hurairah radhiyallahu'anhu :
“ Wahai Rasulullah ketika kami sedang memandang wajahmu maka terangkat iman kami kepada keluhuran jauh dari pada saat kami tidak sedang melihatmu” Demikian indahnya cahaya hidayah yang Allah terbitkan di wajah SayyidinaMuhammad shallallahu 'alaihi wasallam

akhi ukhti yang di muliakan Allah,
Sampailah kita ke majelis luhur ini dengan undangan Ilahi untuk mencapai keluhuran yang lebih dari sebelumnya untuk terus di muliakan oleh Allah dari kehinaan menuju kemuliaan, dari kemuliaan menuju kemuliaan yang lebih, tangga – tangga keluhuran yang telah di hamparkan Allah kepada kita hingga naik derajat kita hingga naik lebih luhur dari pada sebelum kedatangan kita ke majelis ini dan keluar dari sini terus membawa rahmat dan teruslah dan teruslah dan janganlah bosan duduk bersama keridhaan Allah dan Rasul Nya.

akhi ukhti yang di muliakan Allah,
Allah subhanahu wata'ala tiada henti – hentinya melimpahkan kemuliaan kepadaku dan kalian dan umat ini, walaupun kita melihat adanya musibah disana sini, Gunung Merapi, bencana Alam dan lain sebagainya sebagai teguran dan penghapusan dosa, bukan sebagai kemurkaan untuk umat Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Ingatlah dimasa terdahulu jika Allah subhanahu wata'ala melihat umat Nabiyallah Musa yang telah jelas – jelas Allah tolong dengan terbelahnya lautan agar mereka selamat dari kejaran Fir’aun lalu Allah timpahkan lautan untuk menenggelamkan Fir’aun, lalu mereka masih juga berbuat maksiat kepada Allah. “Maka Ku angkat Gunung Tursina diatas kepala umat Nabi Musa, gunung itu diatas kepala mereka diangkat, mereka di perintah oleh Allah, dipaksa untuk berjanji setia meninggalkan dosa dan taat untuk bersujud kepada Allah subhanahu wata'ala, maka mereka sujud dengan takutnya, takut gunung itu runtuh diatas kepala mereka” Bukan Allah membuat ledakan kecil, atau awan panas, tapi gunung itu di angkat diatas kepala mereka, jika mereka tidak mau sujud akandi timpakan keseluruhan gunung itu diatas mereka dan hilanglah semua ummat itu.

akhi ukhti yang di muliakan Allah,
Bagaimana Allah telah membela umat Nabi Musa a.s namun Allah subhanahu wata'ala juga adil ketika pembelaan Allah dibalasdengan hal yang kufur dan maksiat maka Allah subhanahu wata'ala memaksakan mereka untuk taat kepada Nya subhanahu wata'ala dengan mengangkat Gunung Tursina maka sungguh hal yang terjadi bagi kita ini sangatlah kecil, umat – umat sebelumnya.

Ummat Nabiyallah Daud alaihi salaam ketika sudah dilarang untuk tidak boleh mengambil ikan bernelayan di hari sabtu, namun masih juga mereka berbuat, maka Allah subhanahu wata'alaberfirman :
“jadilah kalian kera – kera, (monyet – monyet) yang hina, (QS Al baqarah 65) berubahlah mereka menjadi kera keseluruhannya yang masih juga tidak taat kepada perintah untuk tidak boleh bernelayan di hari sabtu untuk umat itu, 3 hari kemudian mereka wafat”
Demikian di jelaskan pd kitab kitab tafsir, 3 hari hidup sebagai kera karena menolak perintah Allah subhanahu wata'ala, bermaksiat kepada Allah subhanahu wata'ala, kenapa Allah berbuat demikian, karena usia mereka sangat panjang, namun usia umat ini yang sangat singkat dan Nabi Nya yang paling mulia, yang paling indah, ketika mereka telah berkata, yang Allah subhanahu wata'ala ceritakan :

وَإِذْ قَالُوا اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ هَذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَأَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِنَ السَّمَاءِ أَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ،

“ketika mereka berkata (Kata Allah) orang – orang Quraisy, berkata ‘wahai Allah (mereka juga percaya kepada Allah, orang Quraisy musyrikin itu percaya kepada Allah juga, dan mereka percaya ada 360 tuhan berhala lainnya selain Allah subhanahu wata'ala) jika Muhammad ini membawa kebenaran buktikan dengan turunnya hujan batu untuk kami dan dengan datangnya siksaan yang pedih sebagai bukti bahwa beliau ini membawa kebenaran” (QS Al Anfal 32)

Allah yang menjawab (Allah ceritakan ucapan itu) ketika mereka berkata :

وَإِذْ قَالُوا اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ هَذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَأَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِنَ السَّمَاءِ أَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ، وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

“ketika orang – orang musyrikin Quraisy berkata ‘wahai Allah jika ini kebenaran dari Mu maka tumpahkan kepada kami hujan batu dan siksaan pedih, bukti bahwa Muhammad ini membawa kebenaran….”
Lalu Allah meneruskan ayatnya : “Allah tidak akan menyiksa mereka musyrikin Quraisy selama engkau wahai Muhammad masih berada diantara mereka” (QS Al Anfal 32-33) Musyrikin Quraisy yang telah menantang Allah masih Allah tahan siksanya karena diantara mereka ada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Allah jelaskan : “Allah tidak akan menyiksa mereka dan tidak akan menurunkan azab atas mereka kalau engkau ada diantara mereka”

padahal mereka layak mendapatkan bala dan azab, mereka menantang Allah kalau ini kebenaran turunkan hujan batu, tetap Allah tolak karena ada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam diantara mereka, Rahmatan lil’alamin
Lalu Allah teruskan :
“dan tiadalah Allah akan menurunkan siksaan pada mereka selama ada di antara mereka yang beristighfar” mohon pengampunan yang banyak maka wilayah – wilayah sekitarnya akan aman, demikian di jelaskan di dalam kutubuttafaasir bahwa yang di maksud bahwa semua orang harus istighfar baru Allah jauhkan musibah, tidak !!! tapiwalau ada sebagian orang yang beristighfar para shalihin shalihat yang berdzikir yang beristighfar memohon pengampunan itu akan membuat Allah menyingkirkan musibah dari pada orang – orang yang jahat walaupun ada di sekitar mereka, Warisan dari pada kemuliaan Rahmatan lil’alamin sayyidina Muhammadshallallahu 'alaihi wasallam.

akhi ukhti yang di muliakan Allah,
Dimalam yang luhur ini sampailah kita kepada hadits Rasul shallallahu 'alaihi wasallam

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ، حَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ،وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ، وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ، وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ، وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ، وَهُوَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ، حَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمْ الْمَالُ، فَيَفِيضَ. (صحيح البخاري)

“belum akan datang hari kiamat, kecuali tanda – tandanya adalah tercabutnya ilmu”

Bagaimana tercabutnya ilmu ? Rasul bersabda di riwayatkan di dalam Shahih Bukhari dalam riwayat lainnya : “Allah subhanahu wata'ala mencabut ilmu, (bukan mencabut, langsung dari dada hamba – hambanya ilmu itu dari hati hambanya, Bukan !!!) akan tetapi Allah subhanahu wata'ala mencabut ilmu dari dunia itu dengan mewafatkan para ulama” Semoga Allah memanjangkan usia para ulama kita, “sampai satu wilayah tidak lagi tersisa ulama, maka mereka terpaksa mengambil orang yang tidak tahu apa – apa sebagai dianggap ulama maka mereka ditanya, mereka berfatwa semaunya, maka mereka sesat dan menyesatkan”(shahih Bukhari)

dalam riwayat lainnya Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
“para Shalihin wafat dan wafat sampai tidak tersisa lagi shalihin di satu wilayah maka Allah tidak peduli lagi apa yang menimpa wilayah itu, kebaikan kah atau keburukan, tangisankah, apapun yang mereka perbuat Allah tidak lagi melihatnya” (Shahih Bukhari)
Maksudnya keberadaan para Shalihin adalah paku – paku di muka bumi dan ketidak beradaan mereka dan kemangkatan mereka adalah akan membuat semakin banyaknya musibah karena merekalah yang paling banyak istighfar, merekalah banyak do’a, merekalah yang banyak dzikir maka bagaimana cara menolak musibah ? membangkitkankembali generasi ahlul dzikir, generasi shalihin, generasi ahlul Sujud. Semoga bangkit muslimin muslimat dengan generasi shalihin, generasi muqarrabin.Amin Allahumma amin.
Juga dengan semakin cepatnya perputaran waktu, terasa semakin cepat waktu itu dari mulai pagi baru saja istirahat sebentar sudah waktu dhuhur, baru dhuhur sudah masuk Ashar, baru selesai Ashar tidak lama maghrib, isya’ serasa hari semakin hari semakin cepat, menunjukkan waktu hari akhir akan segera semakin mendekat, dan banyaknya gempa bumi, di mana – mana terjadi gempa, gunung merapi buat gempa, Tsunami buat gempa, banjir buat gempa, tanpa sebab gempa terjadi, di mana – mana gempa, dan munculnya banyak fitnah, banyak fitnah di sini di riwayat lainnya yaitu banyak yang mengaku Nabi, ada yang mengaku Tuhan, ada yang mengaku malaikat dan semakin banyak terjadi pembunuhan dan pembunuhan, terjadi pembunuhan, perpecahan, saling hantam satu sama lain, itu semua terus terjadi sampai datang waktunya nanti berlimpah pada kalian harta dan dia betul – betul dilimpah ruahkan oleh Allah subhanahu wata'ala.

ini ditanyakan oleh para sahabat dalam riwayat lainnya
“wahai Rasul, kami bertanya bagaimana saat berlimpahnya harta bagi penduduk bumi di akhir zaman itu” Rasul bersabda :
“mereka lebih mencinta sujud dari pada kehidupan dunia mereka” (Shahih Bukhari) Maksudnya semakin banyak orang yang suka dengan sujud dan dzikir menunjukkan semakin dekatnya waktu kemakmuran akan tiba janji Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

akhi ukhti yang di muliakan Allah,
Demikian luhurnya Rasul shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan kejadian ini dan semua kejadian ini telah terjadi tinggal yang terakhir yang saya tunggu munculnya kemakmuran, semoga segera berlimpah kemakmuran atas muslimin muslimat, tanda – tandanya yang sudah di perlihatkan dan sudah jelas insya Allah akan semakin dekat, semakin banyak orang yang sujud, makin banyak orang yang cinta sujud, sujud dengan jasadnya dan sujud dengan hatinya, berdzikir adalah hakikatnya sujud, semua ibadah adalah hakikatnya sujud, semua taat adalah hakikatnya sujud.

akhi ukhti yang di muliakan Allah,
Maka semakin banyak generasi muda yang baik dan bertaubat kepada Allah subhanahu wata'ala, tanda kemakmuran semakin dekat, semoga Allah mempercepatnya, hingga tersingkir dan berhenti semua bencana, berhenti semua perpecahan, berhenti semua itu berganti dengan kemakmuran,
saat itu di tanyakan kepada Rasul, diriwayatkan di riwayat yang tsiqa,
“Wahai Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bagaimana saat itu kejadian bumi?”
“Allah perintahkan pada bumi untuk memuntahkan semua pendaman hartanya, bumi di perintahkan oleh Allah, pendaman harta qarun semua di muntahkan oleh bumi saat itu” Mulai harta karun, semua yang terpendam, apakah berupa emas yang belum di buat (emas yang masih mentah) atau berlian, atau lainnya, mulai di keluarkan oleh bumi terus, sampai pendaman – pendaman orang – orang yang terdahulu di keluarkan oleh bumi dan di perintahkan oleh Allah subhanahu wata'ala untuk mengeluarkannya, untuk orang – orang yang banyak dzikir, banyak beribadah, banyak bersedekah, banyak bersujud kepada Allah subhanahu wata'ala.

akhi ukhti semoga hal itu akan semakin dekat amin Allahumma amin, diriwayatkan didalam riwayat yang tsiqah, ketika Rasul shallallahu 'alaihi wasallam berwasiat, diriwayatkan di dalam Shahih Muslim Rasul shallallahu 'alaihi wasallam mewasiatkan barang siapa yang kehilangan sesuatu, maka hendaknya dia berdo’a :

اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَ ا

“Wahai Allah berilah aku pahala atas musibah yang menimpaku dan gantikanlah dengan yang lebih baik”
Hal ini di dengar oleh ummu Salamah radhiyallanhawa ardoha ketika suaminya wafat yaitu Abu Salamah, maka ia membaca do’a ini,

Hati – hati dengan lintasan pemikiranmu !!!karena lintasan pemikiranmu di lihat oleh Allah dan Allah bisa menentukan baik dan buruknya seseorang dengan melihat lintasan pemikirannya.
Di riwayatkan di dalam Shahih Bukhari Rasul shallallahu 'alaihi wasallambersabda :
“hati – hati dengan cita – cita kalian karena kalian tidak tau apa yang akan di berikan oleh Allah untuk kalian” Menunjukkan apa dari getaran jiwa kita bisa merubah nasibmu dimasa mendatang menjadi lebih baik atau menjadi lebih buruk.

Berkata Ummu salamah didalam hatinya :
“aduuh ….suamiku wafat diambil Allah subhanahu wata'ala, namun diajarkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, suruh baca ‘wahai Allah beri aku pahala musibahku ini dan gantikan dengan yang lebih baik darinya’ lalu aku berkata ‘ya sudah aku ikuti Sunnah Nabi ku Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sambil bertanya – Tanya mana ada lagi yang lebih baik dari suamiku, karena Abu Salamah adalah orang yang pertama kali mati syahid”

Maka beberapa tahun kemudian Ummu Salamah hijrah ke Madinatul Munawarah, lalu dia dilamar oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Ummu Salamah menjerit dan menangis.
Maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallamberkata :
“wahai Ummu Salamah jika kau tidak mau terima lamaranku, aku akan pulang jangan sampai membuatmu sedih, jangan sampai membuatmu bingung, kenapa engkau menjerit dan menangis” Ummu Salamah berkata :
“Wahai Rasulullah, bertahun – tahun yang lalu saat suamiku wafat aku ingat do’amu kau katakan “ beri aku pahala dalam musibah aku, gantikan dengan yang lebih baik darinya’ aku teringat yang wafat suamiku, siapa yang lebih baik dari suamiku?? ternyata getaran hatiku itu di dengar Allah, dan kini engkau wahai Rasul di tunjukkan oleh Allah gantinya”
Dari pertanyaan Ummu salamah “siapa yang lebih mulia dari suaminya ?”Allah jawab dengan Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sebagai gantinya, maka aku menangis kata Ummu Salamah “bagaimana kau bisa melamar?” “perintah Allahsubhanahu wata'ala”

akhi ukhti yang di muliakan Allah,
Demikian indahnya aturan Ilahi, bagi mereka yang sangka baik kepada Allah subhanahu wata'ala,maka perbanyaklah sangka baikmu, sebagaimana sabda Rasul shallallahu 'alaihi wasallam : “diantara kalian ada yang beramal dengan amal – amal ahli Syurga, amal – amal baik terus sampai antara dia dan syurga hanya tinggal 1 hasta lagi saja, tinggal beberapa nafas lagi dalam hidupnya didahului oleh kehendak Allah, di dahului oleh ketentuan Allah, bahwa dia harus menjadi penduduk Neraka, maka dia berubah amalnya menjadi amal – amal orang – orang yang jahat maka ia wafat dalam keadaan masuk Neraka, diantara kalian ada orang – orang yang terus jahat sampai antara dia dengan Neraka hanya tinggal 1 hasta saja lalu dia di dahului oleh ketentuan Allah untuk masuk kedalam Syurga maka berbalik amal pahalanya menjadi amal – amal orang yang baik setiap perbuatannya maka ia wafat dan wafat sebagai ahli Syurga” (Shahih Bukhari) Para Muhadditsin mensyarahkan Hadits ini adalah dari sebab getaran hati terjadi, ketika hati itu berbuat yang baik – baik pikirannya luhur maka itu akan menuntunnya kepada khusnul khatimah, namun apabila hati itu jahat walaupun ibadahnya banyak hatinya terus menghina orang, hatinya terus sombong pada orang lain, hatinya terus membenci orang lain, hatinya terus mencela orang lain, bisa saja di akhir Allah melihat orang ini tidak pantas masuk kedalam Syurga, maka Allah balikkan dengan ketentuannya, karena Allah subhanahu wata'ala.
“Sungguh Allah itu kata Rasul shallallahu 'alaihi wasallam tidak melihat pada perbuatan dan bentuk kalian tapi melihat kalian pada niat perbuatan itu, dan melihat apa yang ada pada Sanubari kalian, yang kalian fikirkan”

saat seseorang bertakbir “Allahu Akbar” hatinya kosong, dia mendapat pahala, namun ketika ia bertakbir “Allahu Akbar” 1 kali dengan ucapan penuh kerinduan kepada Allah, jauh beribu kali lebih indah dari pada orang yang mengucapkannya yang sama dengan niat yang berbeda. Hadirin hadirat semoga Allah meluhurkan hati kita dengan cahayanya, perindah hati kita dengan keindahannya.

akhi ukhti yang di muliakan Allah, Maka jagalah hati dan sanubarimu, dalam niat – niat dan cita – cita, selalulah bercita – cita dengan hal – hal yang luhur, maka Allah akan melimpahkan keluhuran.

akhi ukhti yang dimuliakan Allah, Di riwayatkan di dalam riwayat yang tsiqah ketika salah satu wanita Bani Dinar yang saat Rasul shallallahu 'alaihi wasallam pulang dari peperangan maka dikatakan kepada ibu – ibu itu :
“wahai ibu suamimu wafat…” Maka berkata ibu itu :

مَا أَخْبَرَ رَسُوْلُ الله...؟

(Rasulullah kabarnya bagaimana?)
Dia lebih mencintai Rasul shallallahu 'alaihi wasallam dari yang lainnya, maka datang orang ke dua :
“wahai ibu sabar suamimu wafat anakmu juga wafat”
Ibu itu berkata :

مَا أَخْبَرَ رَسُوْلُ الله...؟

(Rasulullah kabarnya dulu bagaimana?) Maka datang orang ketiga :
“wahai ibu ayahmu wafat”
Maka berkata ibu itu :

مَا أَخْبَرَ رَسُوْلُ الله...؟

(Rasulullah kabarnya dulu bagaimana?)
Maka datang orang yang ke empat :
“wahai ibu kakakmu wafat”
Habislah sudah semua seluruh keluarganya, sebatang kara sendiri dia berkata :

مَا أَخْبَرَ رَسُوْلُ الله...؟؟؟؟؟!!

“Bagaimana kabarnya Rasulullah dulu???”
Suaminya wafat, anaknya wafat, kakaknya wafat, ayahnya wafat, ia berkata bagaimana kabarnya Rasulullah, maka orang berkata :

رَسُوْلُ اللهِ فيِ عَافِيَةٍ كَمَا شِئْتِ

(Wahai ibu Rasulullah dalam keadaan sehat wal’afiat seperti yang kau inginkan)

دلني اليه....!

“tunjukkan aku kepada Rasul, aku ingin melihat Beliau dulu supaya aku tenang bahwa beliau betul – betul sehat wal’afiat”
Maka saat dia di bawakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallamyang juga baru pulang dari peperangan diatas kuda putihnya, maka teriaklah ibu – ibu itu :

يَا رَسُوْلُ الله، كُلُّ مُصِيْبَةٍ دُوْنَكَ جَلَل (أي صغيرة)

“Wahai Rasulullah, semua musibah kecil asal kau sehat wal’afiat…!”

Suaminya wafat, anaknya wafat, ayahnya wafat, kakaknya wafat, dia katakan “semua musibah kecil asal kau sehat wal’afiat wahai Rasul”
Demikian indahnya cinta wanita dari Bani Dinar kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

diriwayatkan di dalam Adabul mufrad oleh Imam Bukhari bahwa salah satu seorang sahabat, ketika Rasul shallallahu 'alaihi wasallam wafat dia berkata :
“Wahai Allah, ambil mataku, butakan penglihatanku, aku tidak mau melihat lagi apa – apa setelah wafatnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, jangan sampai mataku melihat lagi setelah wafatnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam”
Maka ia di butakan oleh Allah, para sahabat berdatangan kepadanya, bersilaturrahmi kepadanya karena dia buta, berkata para Sahabat :
“kenapa engkau buta?”
Ia berkata :
“aku tidak mau lagi melihat apapun kalau tidak lagi lihat wajah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, tidak bisa digantikan dengan kijang – kijang indah dari Yaman atau pemandangan – pemandangan lainnya, tidak bisa di gantikan oleh wajah indahnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, aku tidak butuh mataku lagi biar saja buta kalau tidak lagi memandang wajah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam” Demikian indahnya hati mereka para Sahabat Rasul, cinta mereka kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Di riwayatkan seorang ibu – ibu tua lanjut usia, ketika Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu'anhu lewat, Khalifah di masa lalu, pemimpin di masa lalu malam tidak tidur, keliling kerumah – rumah fuqara, keliling ke rumah – rumah dhu’afa, ke rumah – rumah orang susah , kerumah anak yatim barangkali ada rintihan tangis, barangkali ada yang kelaparan, barangkali ada yang kebutuhan maka dia lewat, rumah – rumah itu di ketahui, satu rumah di lewati Sayyidina Umar bin Khattab tau di situ ada seorang ibu – ibu lanjut usia yang sendiri sebatang kara tidak ada orang bersamanya di lewati oleh Sayyidina Umar bin Khattab mau di lihat apakah pelitanya hidup atau barangkali perlu di bantu untuk menghidupkan pelitanya, Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu'anhum, maka di malam hari itu iamendengar senandung do’a munajat dan tangis dari ibu tua itu, maka Sayyidina Umar mendekatkan telinganya “ jangan – jangan ibu – ibu ini lapar, kurang makanannya, aku harus membantunya”
Maka ia mendekatkan telinganya apa yang di rintihkan ibu itu, ternyata ibu itu sedang berdo’a :
“wahai Allah kau telah pisahkan aku dari Nabi Muhammad di dunia, jangan pisahkan lagi aku dengan Muhammad di akhirat, di dunia sudah kau buat Rasul wafat sebelumku, jangan sampai di akhirat aku tidak jumpa lagi”
Jatuh roboh Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu'anhu mendengar ibu itu, hingga tidak bisa lututnya menahan tubuhnya, dia jatuh berlutut dan menangis dari rindunya kepada Rasul shallallahu 'alaihi wasallam dan dari harunya atas do’a ibu yang sudah lanjut usia itu yang masih terus sedih dengan wafatnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sehingga berkata :
“wahai Allah kau telah wafatkan dan pisahkan aku dengan Nabi Muhammad di dunia, jangan pisahkan aku dengan Nabi Muhammad di akhirat”Demikian do’a ibu itu, Sayyidina Umar menangis radhiyallahu'anhu.

akhi ukhti yang dimuliakan Allah,
Diriwayatkan di dalam Shirah ibn Hisyam dan lainnya, bahwa ketika Rasul shallallahu 'alaihi wasallam berkurban untuk menyembelih onta, onta – onta itulah yang berdesakan ingin di sembelih oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, padahal kebiasaan hewan, sebagaimana hewan kalau mau di sembelih pasti akan mengamuk kalau melihat darah atau melihat temannya di sembelih, musti di tutup tidak boleh melihat, Maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallamberkata : “Buka biarkan mereka melihat”
“Wahai Rasul mereka kalau melihat darah mengamuk”
“biarkan mereka melihat”
Maka para onta itu melihat, ketika Rasul sudah mengeluarkan pisaunya dan menajamkannya apa yang di perbuat oleh onta – onta itu, berdesakan untuk lebih dahulu di sembelih oleh tangan Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, roboh satu onta, yang lain menjulurkan kepalanya, satu – satu berdesakan ingin dahulu di sembelih oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

akhi ukhti yang dimuliakan Allah,
Demikian cintanya hewan – hewan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, di jelaskan oleh Al Imam Muhadits Al Imam Abdurrahman Addiba’i didalam maulidnya yang terkenal Ad Diba’

أَلمَْ تَرَاهَا وَقَدْ مَدَّتْ خُطَاهَا، وَسَالَتْ مِنْ مَدَامِعِهَا سَحَائِبْ، فَهِمْ طَرَبًا كَمَا هَامَتْ وَإِلَّا فَإِنَّكَ فِي طَرِيْقِ الْحُبِّ كَاذِبْ

Apakah kalian tidak lihat bahwa semua onta (sampai saat ini) yang mau menuju ke Madinah pasti onta – onta itu akan langkahnya di perpanjang ( melangkahnya lebih cepat, terburu – buru) ingin sampai ke Madinah, akan kalian saksikan semua onta kalau mau masuk ke madinah pasti mengalirkan air matanya karena mereka bergegas ingin cepat sampai ke Madinah. Fahamilah rahasia cinta kepada Rasul shallallahu 'alaihi wasallam kalau tidak maka engkau berada kepada keadaan cinta yang dusta kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

akhi ukhti yang di muliakan Allah,
Demikian keadaan para Shahabat, demikian keadaan pria dan wanitanya, demikian keadaan hewan – hewan, demikian keadaan yang Allah tunjukkan kepada kita, cinta mereka kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bagaimana dengan kita.

akhi ukhti yang dimuliakan Allah,
Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda sebelum beliau wafat:
“Rasul shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling ramah, orang yang paling baik, orang yang paling sopan, orang yang paling berakhlak, orang yang tidak pernah menolak siapapun, ramah kepada semua musuh dan teman”

akhi ukhti yang di Muliakan Allah,
Hanya mau memerangi mereka yang memerangi muslimin, maka sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala :

النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ

“Nabi shallallahu 'alaihi wasallam itu lebih patut kau dahulukan dari diri kalian sendiri, dan istri beliau saw adalah ibunda ibunda orang mukmin” (QS Al Ahzab 6)

Demikian firman Allah dan Istri – istri Nabi adalah ibunda mu’minin, maka saat ayat itu turun Rasul berkata :
“barang siapa yang diantara kalian telah faham makna ayat itu bahwa aku lebih berhak dari kalian atas diri kalian sendiri maka siapapun dari kalian yang wafat lalu dia mempunyai harta waris maka bagikan kepada hak warisnya, kalau dia mempunyai hutang yang tersisa datang kepadaku aku yang akan melunasi karena aku lebih berhak atas diri orang itu, lebih berhak melunasi hutangnya dari orang beriman ituatas hutangnya”(Shahih Bukhari)
Kalau ia wafat belum bayar hutangnya aku yang bayar karena aku yang berhak dari ahli warisnya Shalallahualaihi wasalama wabaraka alaih wa’ala alih, Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam inilah Nabi mu Muhammad, Inilah idolamu Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau ini selalu menghibur semua yang sedih mereka yang sedih dari para sahabat, beliau yang menghiburnya, mereka yang dalam kesusahan beliau yang menolongnya, mereka yang dalam masalah beliau yang menyelesaikan, mereka yang dalam apapun,mereka sakit beliau yang jenguk, mereka yang wafat beliau yang kuburkan.

akhi ukhti yang dimuliakan Allah, demikianlah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau berfikir bahwa beliau akan wafat, maka beliau berkata :
“Jika kalian nanti melihat musibah hal yang kalian tidak sukai (maksudnya Rasul tidak bisa lagi menghibur mereka) bersabarlah sampai kalian berjumpa dengan ku ditelaga Haudh shallallahu 'alaihi wasallam”
hiburan untuk seluruh umatnya, menghibur sanubari kita yang hadir pula dimalam ini, mendengarkan ucapan ini bahwa kita tidak melihat beliau kita rindu dengan beliau, dan beliau sudah mengatakan, jika kalian ditimpa musibah atau masalah bersabarlah maksudnya apa?
“Aku tidak sempat menghibur tapi bersabarlah kita akan berjumpa di telaga Haudh”.Semoga kita semua berjumpa dengan Beliau di telaga Haudh.

akhi ukhti yang dimuliakan Allah,
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam tidak mau berpisah dengan orang – orang yang mencintai beliau shallallahu 'alaihi wasallam dan selalu ingin dekat dengan mereka, sebagaimana dijelaskan ketika Rasul shallallahu 'alaihi wasallam selesai dari Fatah Makkah Beliau tetap tidak tinggal di Madinah kampung halamannya Beliau memilih kembali tinggal di Makkah Kampung halamannya Beliau memilih kembalike Madinatul Munawarah Beliau berkata : “wahai Anshar hidupku bersama kalian wafat ku di tempat kalian” kata Rasul shallallahu 'alaihi wasallam. Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari ketika kaum Anshar ada diantara mereka yang cemburu karena Rasul shallallahu 'alaihi wasallam membagi bagi ghanimah disaat selesai perang Hunain didalam riwayat yang Tsiqah selesai perang Hunain. Rasul membagi bagi kaum Muhajirin, kenapa? Karena muhajirin sudah mereka kembali ke Makkah tidak tinggal terus di Makkah balik lagi bersama Rasul ke Madinah maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallam kasihan melihat Muhajirin sudah pulang kampung di tinggal kampungnya ingin bersama Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Rasul bagi – bagi pada Muhajirin dan pada mu’allaf, kaum Anshar tidak diberi kaum Anshar lagi mengeluh “saat kami sulit kami yang dipanggil”
ketika Rasul dalam desakan diperang hunain Rasul berbalik ke kanan dan kirinya dan berkata : “Wahai kaum anshar…”
maka Anshar pun turun dari atas bukit – bukit dan berkata :
“labbaik wa sa’daik ya Rasulullah” wahai Rasul kami datang, kami datang, kami bersamamu”, mereka turun dari atas bukit dengan panggilan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka kaum anshar berkata : “saat sulit kami yang dipanggil, tapi saat bagian pembagian kami tidak di beri”
maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallam berkata :
“mereka kembali kerumah rumah mereka membawa ghanimah, membawa harta, membawa kambing, membawa onta, membawa kerbau, kalian belum cukupkah aku pulang ketempat kampung – kampung kalian, aku datang untuk kalian tidak cukupkah aku untuk kalian? Maka mereka ku berikan harta tapi kalian ku berikan diriku”
maka berkatalah kaum Anshar :
“sudah ya Rasulullah, cukup ya Rasulullah kami sangat gembira”
maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda untuk menenangkan kaum Anshar seraya berkata :
“kalau seandainya kaum Anshar meninggalkan Madinah pergi kelembah lain aku akan ikut bersama kaum Anshar, kalau seandainya kaum Anshar pergi kesuatu perbukitan keluar dari Madinah aku akan bersama kaum Anshar, kalau bukan karena hijrah aku adalah dari orang Anshar kata Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam”.

Kenapa ? karena tidak mau pisah dengan para kekasihnya, kaum Anshar terkenal sangat cinta pada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, saat beliau datang THOLA’AL BADRU ALAINA bergemuruh dengan rebana menyambut kedatangan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Rasul yang terusir disemua wilayah,terusir di Makkah, di tempat – tempat lainnya, terusir di Thaif dan di tempat lainnya namun di Madinah di sambut dengan hangat Rasul shallallahu 'alaihi wasallam, maka saat itu Rasul shallallahu 'alaihi wasallam tidak lupa cintanya kaum Anshar, yang selalu tidak ingin pisah dengan Rasul shallallahu 'alaihi wasallam. Semoga Allah subhanahu wata'ala memuliakan kita sejiwa dengan pecinta sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda didalam riwayat yang Shahih dariImam ibn Katsir dalam tafsirnya bahwa

“tiadalah seorang yang bersalam kepada ku kecuali Allah kembalikan ruh ku pada jasad ku sampai aku menjawab salamnya”

Demikian berkata Imam ibn Katsir hadits ini memiliki kejelasan maknawiy bahwa bukan berarti tiap kali orang bersalam ruh nya Rasul masuk ke tubuhnya lalu menjawab, tapi yang dimaksud adalah Rasul itu setelah wafat dihidupkan kembali, dikembalikan ruhnya kepada jasadnya untuk menjawab semua salam umatnya yang tidak pernah berhenti setiap shalat, orang bersalam. demikian di barat dan timur Rasul shallallahu 'alaihi wasallam terus menjawab semua yang bersalam kepada beliau demikian beliau bersabda, namun hadits itu dimaksudkan untuk memuliakan orang – orang yang bersalam kepada beliau dan Allah subhanahu wata'ala telah berfirman:
“Jika orang – orang bersalam kepada mu jawablah yang lebih baik atau yang sama dengan salam itu” maka siapapun yang bersalamkepada Rasul shallallahu 'alaihi wasallam dijawab oleh Rasul dengan salam yang lebih indah atau salam yang sama padanya”.

akhi ukhti yang dimuliakan Allah, salah seorang hamba Allah di dalam mimpinya ia melihat di majelis seperti ini di majelis ini orang – orang bersalam, jama’ah kepada Rasul shallallahu 'alaihi wasallam dengan qasidahnya maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallam ditanyakan :
“ wahai Rasul saw apakah engkau menjawab salam kami, kami yang bersalam kepada mu di dalam majelis”
maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallam menjawab :

عَلَيْكُمْ شَوْقِي وَرَحْمَتِي يا أهل الجلسة...

“atas kalian cinta ku dan kerinduanku wahai hadirin di majelis ini” "kasih sayangku, dan rinduku atas kalian wahai yang hadir di majelis”

lantas hamba Allah itu bertanya lagi :
“wahai Rasul saw apakah mereka itu semua akan kau janjikan kumpul dengan mu kelak di telaga Haudh”
maka Rasul saw berkata :
“ku janjikan kalian berkumpul dengan ku di telaga Haudh kelak aku telah rindu dengan mereka”

akhi ukhti demikian yang saya saksikan sendiri dan demikian indahnya salam terhadap Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau telah berkata :
“Rahmatku, kasih sayang ku, dan rinduku untuk kalian, dan kalian akan berjumpa wahai ahlul majelis, ya ahlul jalsah wahai yang hadir di majelis akan berjumpa dengan ku dan berkumpul dengan ku di telaga haudh”

akhi ukhti kita semua insya Allah tidak terkecuali kumpul dengan Rasul shallallahu 'alaihi wasallam kelak.Amin Allahumma amin ya Rabbal ‘alamin.