Sabtu, 20 November 2010

Untuk yang bergelar sang Muslimah


Menuntut ilmu adalah salah satu bentuk ibadah yang agung, namun apabila niat menuntut ilmu tidak benar, maka dapat berubah menjadi amalan yang menghancurkan serta menjadi amalan yang paling rendah lagi hina.

Setiap penuntut ilmu harus waspada terhadap kesalahan niatnya, karena barang siapa yang salah niatnya dalam menuntut ilmu, maka bukan pahal yang dia dapatkan tetapi siksa api neraka yang aka ia jumpai. Oleh karena itu, dalam satu hadits yang panjang Rasulullah mengisahkan adanya orang yang berbuat satu amalan yang napaknya sebuah ketaatan, tetapi karena niatnya salah, sehingga dia masuk ke neraka, karena dia tidak dapat mengingkari apa yang adal pada hatinya ketika ditanya oleh Allah, sebagaimana dalam sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam :

…… Dan ada seseorang yang menuntut ilmu, mengajarkannya dan dia membaca alqur’an, kemudian ( pada hari kiamat ) didatangkan kepada Allah Azza Wajalla, lalu dipaparkan segala kenikmatan kepadanya, kemudian dia mengakuinya, lalu dikatakan kepadanya : “ untuk apa engkau melakukan hal itu? “ Aku menuntut ilmu dan mengajarkannya, serta membaca alqur’an hanya untuk-Mu, “ ( Allah berkata : “ engkau berdusta, engkau menuntut ilmu supaya dipanggil sebagai orang berilmu, dan engkau membaca alqur’an supaya dikatakan sebagai ahli / pandai alqur’an, dan sungguh engkau telah mendapatkan hal itu, “ kemudian orang itu diperintahkan agar diseret dengan wajahnya sampai akhirnya dilemparkan ke api neraka “ ( HR. MUSLIM No. 1905 )

Para penuntut ilmu merasa gembira dan bangga dengan pujian atas dirinya, bahkan karena seringnya dipuji dia tidak akan puas apabila setiap amalannya tidak mendapat pujian, maka hal ini termasuk penyakit hati yang mengarah kepada kesyirikan, karena pada akhirnya ia tertipu dengan pujian tersebut sehingga menjadikan pujian manusia sebagai tujuannya bukan karena Alloh Azza Wajalla. Berbeda dengan orang yang ikhlas dia tidak akan menghiraukan pujian manusia, dia akan tetap beramal baik dipuji atau tidak. Oleh karena itu tidak sepatutnya seorang penuntut ilmu menganggap baik pujian orang lain terhadap dirinya, karena pada hakikatnya pujian itu adalah malapetaka baginya. Naudzubillahi Mindzalik!

Nay Sudarminto

Tidak ada komentar: