Kamis, 11 November 2010

surat sayang dari Allah swt


Saat kau bangun pagi hari, AKU memandangmu dan berharap
engkau akan berbicara kepada KU, walaupun hanya sepatah kata
meminta pendapatKU atau bersyukur kepada KU atas sesuatu hal
yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin ……

Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk
pergi bekerja ……. AKU kembali menanti saat engkau sedang
bersiap, AKU tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti
dan menyapaKU, tetapi engkau terlalu sibuk ………

Disatu tempat, engkau duduk disebuah kursi selama lima belas
menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU Melihat engkau
menggerakkan kakimu. AKU berfikir engkau akan berbicara
kepadaKU tetapi engkau berlari ke telephone dan menghubungi
seorang teman untuk mendengarkan kabar terbaru. AKU melihatmu
ketika engkau pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar
sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu AKU berfikir engkau
terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepadaKU.

Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang sekeliling,
mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKU, itulah
sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau
memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa
temanmu berbicara dan menyebut namaKU dengan lembut sebelum
menyantap rizki yang AKU berikan, tetapi engkau tidak
melakukannya ……. masih ada waktu yang tersisa dan AKU
berharap engkau akan berbicara kepadaKU, meskipun saat engkau
pulang kerumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus
kau kerjakan.

Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, engkau
menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya, tanpa
memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yg ditampilkan.
Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan
menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara
kepadaKU ……… Saat tidur, KU pikir kau merasa terlalu lelah.
Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau
melompat ketempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun namaKU,
kau sebut. Engkau menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu.


Nay Sudarminto

Tidak ada komentar: