Selasa, 23 November 2010

Ku Sapa Engkau, Wahai Pangeranku


Di sudut jendala, aku termenung,
memandang hujan yang turun,
terselip tanya dalam hati,
di manakah calon suamiku sekarang?

Apakah hujan ini membawakan rindu darinya?
Apakah hembusan angin ini,
membawakan bisikan cinta darinya?
ah, aku malu rasanya,
membayangkan apa yang kelak kau katakan padaku
saat kita bertemu di hari yang indah itu,

Aku hanya bisa menyapamu
dengan tapapan dan senyuman,
Berharap kau 'kan segera datang padaku
Membawakan sejuta kerinduan

Di sudut jendala, aku termenung,
memandang hujan yang turun,
terselip tanya dalam hati,
apakah calon suamiku juga
sedang memandang langit yang sama?

Nay Sudarminto

Tidak ada komentar: