Sabtu, 20 November 2010

1 Kemarahan Butuh 10 Cinta

(Mutiara Hati )
Seorang anak menangis. Usianya baru 3,5 th. Ayahnya membentak dengan keras. Sungguh sakit rasanya, Padahal ia hanya ingin bermain-main dengan ayahnya.
Sang ayah baru pulang kerja dan sangat lelah. Melihat anaknya menangis, sang ayah pun menyesal. Ia peluk anaknya.
Ia katakan: “Maafin Ayah Sayang.” Sang anak tak bergeming. Ia benar-benar kecewa pada ayahnya. Ia bahkan terus menangis.

Ayahnya pun membujuk dengan susah payah baru sang anak tersenyum dan menggangguk. Senyuman dan anggukan yang melegakan hati ayah. Ayahpun memeluk. Sang anak membalas pelukan itu dengan erat. Dan ketika keduanya

melepaskan pelukan, dua hati telah kembali kefithrah bahagianya. Merekapun bermain bola dengan asik dan gembira sampai bermandikan keringat. Ajaib. Kelelahan sang ayah setelah bekerja seharian justru hilang. Mereka pun masuk kedalam rumah dengan gembira.

Bentakan sang ayah yang spontan mungkin terwujud dalam satu atau dua kata saja, misalnya : diam!, kenapa?, Nanti dulu! dan sebagainya. Tapi karena kata-kata itu terlontar dari kemarahan maka dampaknya sangat negatif. Kata-kata itu menusuk hati anaknya sampai membuatnya menangis. Mungkin karena harapan besar sang anak di luluhlantahkan seketika.

Agar hubungan ayah – anak ini kembali bahagia, sang ayah harus menguras energi yang besar. Dari menyesal, minta maaf, membujuk, memeluk, bahkan sampai menangis. Itulah yang dimaksud judul tulisan ini. 1 Kemarahan membutuhkan 10 kasih sayang. Dan bisa juga dibalik 10 kasih sayang bisa hilang oleh 1 kemarahan.

Sama seperti kemarau 1 tahun yang tak berbekas lagi karena turun hujan seharian. Karena ada fakta seperti ini, Maka sebaiknya anda membiasakan diri untuk menjadi pribadi yang penuh kasih sayang. Bagaimana kemarahan anda?? Ya, kemarahan itu tetap ada dalam diri kita. Sewaktu-waktu bisa muncul. Tapi, saat waktunya tiba anda bisa marah dengan cara yang baik.

Nay Sudarminto

Tidak ada komentar: